33 Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong medan magnetik serba sama 0,02 Tesla seperti pada gambar : A. 1 ampere dari P ke Q B. 1 ampere dari Q ke P C. 4 ampere dari P ke Q D. 4 ampere dari Q ke P E. 4,8 ampere dari P ke Q Besar dan arah arus induksi pada kawat PQ adalah
Soal 1 Arus listrik 2 A mengalir sepanjang suatu kawat lurus sangat panjang. Tentukan induksi magnetik yang dihasilkan pada suatu titik yang berjarak 5 cm dari kawat. μ0 = 4π x 10-7 Wb/A Solusi Kawat lurus berarus. Kuat arus i = 2 A, jarak titik p ke kawat a = 5 cm = 0,05 m, μ0 = 4π x 10-7 dalam SI. Induksi magnetik pada titik P yang diakibatkan oleh adanya kawat listrik tersebut adalah BP = μ0i/2πa = 4π x 10-7 A/2π x 0,05 m2 = 8 x 10-5 Wb/m2 Soal 2 Dua kawat lurus panjang sejajar masing-masing dialiri arus listrik sama sebesar 24 A dan terpisah pada jarak 5,0 cm satu sama lain. Hitung induksi magnetik pada suatu titik di antara kedua kawat yang berjarak 2,0 cm dari kawat pertama jika arah arus dalam kedua kawat a sama, dan b berlawanan! Solusi a Jika kedua kawat dialiri arus dengan arah yang sama yaitu ke atas. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan arah induksi magnetik yang disebabkan oleh kuar arus i1 dan i2 ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Besarnya induksi magnetik oleh kedua kawat adalah B1 = μ0i1/2πa1 = 4π x 10-7 A/2π x 0,02 m2 = 24 x 10-5 Wb/m2 B2 = μ0i2/2πa2 = 4π x 10-7 A/2π x 0,03 m2 = 16 x 10-5 Wb/m2 Maka resultan magnetik di titik P adalah BP = B1 – B2 arah BP searah dengan arah B1 BP = 24 x 10-5 Wb/m2 – 16 x 10-5 Wb/m2 = 8 x 10-5 Wb/m2 b jika i1 dan i2 berlawanan arah, misalkan i1 ke atas dan i2 ke bawah, maka sesuai dengan kaidah tangan kanan, arah B1 dan B2 ditunjukkan pada gambar di bawah ini! Besarnya induksi magnetik total pada titik P adalah BP = B1 + B2 BP searah dengan B1 dan B2 BP = 24 x 10-5 Wb/m2 + 16 x 10-5 Wb/m2 = 4 x 10-4 Wb/m2 Soal 3 Gambar di bawah ini menunjukkan dua kawat panjang sejajar, X dan Y diletakkan terpisah pada jarak 15 cm di udara. Kawat X membawa arus 4,0 A dan kawat Y membawa arus 2,0 A dalam arah yang sama. Pada jarak berapakah dari kawat X resultan magnetik menjadi nol? Jelaskan jawaban Anda! Solusi Dari soal sebelumnya kita ketahui bahwa resultan induksi magnetikpada suatu titik hanya mungkin nol jika titik tersebut berada di antara kedua kawat untuk kasus kedua kawat dialiri arus yang searah. Ini karena di titik tersebut induksi magnetik yang dihasilkan kedua kawat berlawanan arah. Misalkan, jarak titik tersebut dari kawat X adalah x m, maka aX = x m, dan aY = 0,15 – x. Diketahui arus iX = 4,0 A, iY = 0,2 A. Maka BX = μ0iX/2πaX dan BY = μ0iY/2πaY Resultan induksi magnetik B yang ditimbulkan oleh kedua kawat pada titik tersebut adalah B = BX – BY B = μ0iX/2πaX – μ0iY/2πaY = 0 iX/aX = iY/aY 4,0/x = 2,0/0,15 – x x = 20,15 – x 3x = 0,30 x = 0,10 m = 10 cm Jadi, jarak dari X agar resultan induksi magnetik nol adalah 10 cm dari kawat X. Soal 4 Segitiga ABC sama sisi dengan panjang sisinya 10 cm. Dua kawat lurus sejajar masing-masing dialiri arus listrik melalui A dan B seperti pada gambar berikut. Berapa besar induksi magnetik di titik C? Solusi Untuk menyelesaikan soal ini, terlebih dahulu kita tentukan arah induksi magnetik yang ditimbulkan oleh kawat lurus berarus i1 dan i2 di titik C. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan, kita peroleh arah B1 dan B2 seperti gambar di bawah ini. Perhatikan bahwa B1 tegak lurus terhadap sisi AC dan arah B2 tegak lurus terhadap sisi BC. Diketahui AB = BC = AC = 10 cm = 0,1 m. Kita akan menentukan terlebi dahulu sudut antara B1 dan B2 yaitu sudut α. ∠BCB = ∠BCA + ∠ACB2 900 = 600 + ∠ACB2 ∠ACB2 = 300 α = ∠B1CB2 = ∠B1CA + ∠ACB2 = 900 + 300 = 1200 Cos α = cos 1200 = -1/2 Besar induksi magnetik B1 dan B2 dihitung dengan persamaan B1 = μ0i1/2πa1 dan B2 = μ0i2/2πa2 Karena i1= i2 = i = 20 A dan a1 = a2 = 0,1 m, maka B1 = B2 = B = μ0i/2πa = 4π x 10-720 A/2π x 0,1 = 4,0 x 10-5 T Resultan induksi magnetik di C, BC adalah BC2 = B12 + B22 + 2B1B2 cos α BC2 = B2 + B2 + 2B2 -1/2 BC = B = 4,0 x 10-5 T
Okelangsung saja dibawah ini merupakan pembahasan soal soal induksi magnetik disekitar kawat lurus panjang. Induksi magnetik di suatu titik yang terletak dekat sebuah kawat lurus yang dialiri arus sebesar 15 ampere adalah 3 x 10 4 t. 1 sebanding kuat arus i 2 sebanding 1a 3 tergantung arah arus listrik i pernyataan yang benar adalah.
Hukum Biot-Savart Perhitungan besarnya kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus secara matematik pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis yaitu Jean Bastiste Biot dan Felix Savart. Kuat medan magnetik dinyatakan dalam induksi magnetik. Hukum Biot-Savart menyatakan besarnya induksi magnetik yang disebabkan oleh elemen arus listrik 1. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik I. 2. Berbanding lurus dengan panjang kawat dl. 3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P ke elemen kawat penghantar r. 4. Sebanding dengan sinus sudut apit q antara arah arus dengan garis hubung antara titik P ke elemen kawat penghantar. Secara matematis, hukum Biot-Savart dapat dituliskan dalam persamaan dB = Induksi magnet di titik P Wb/m2 atau Tesla I = kuat arus listrik A dl = panjang elemen kawat berarus m q = sudut antara arah I dengan garis hubung P ke dl k = = bilangan konstanta = 10-7 Wb A-1m-1 r = jarak dari P ke dl m nilai k adalah dengan m0 menyatakan permeabilitas hampa udara yang besarnya 4π×10-7 Wb/ Maka hukum biot-savart juga dapat dituliskan Induksi Magnetik di Sekitar Kawat Lurus Panjang Berarus Listrik Untuk menghitung besarnya induksi magnetik di suatu titik yang terletak di sekitar kawat penghantar lurus dan panjang yang beraliran arus sebesar I dapat diturunkan dari hukum Biot-Savart. Misal ada seutas kawat lurus dengan panjang l dialiri arus listrik sebesar I sehingga timbul induksi magnetik disekitar kawat tersebut. Jika diambil elemen sepanjang dl pada kawat tersebut dan sebuah titik P yang berjarak r dari dl, sudut yang dibentuk oleh elemen dl dengan r adalah q. Besar Induksi magnetik disekitar kawat lurus berarus listrik dapat dihitung dengan dengan B = kuat medan magnetik Wb/m2 = tesla a = jarak titik dari penghantar m I = kuat arus listrik A m0 = permeabilitas vakum Arah medan magnet di titik P dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. jika titik P di sebelah kanan kawat dan arus listrik pada kawat penghantar dari bawah ke atas, maka arah medan magnet di titik P masuk bidang gambar. Jika untuk P di sebelah kiri, arah medan magnetnya keluar bidang gambar.­­­ Induksi Magnetik pada Sumbu Lingkaran Kawat Berarus Listrik Besarnya induksi magnetik pada suatu titik yang terletak di pusat lingkaran pada kawat penghantar berbentuk lingkaran adalah Untuk penghantar melingkar yang terdiri atas N lilitan, maka induksi magnetik yang terjadi di pusat lingkaran adalah dengan Bp = induksi magnetik di pusat lingkaran Wb/m2 I = kuat arus listrik A a = jari-jari lingkaran m N = jumlah lilitan m0 = permeabilitas hampa udara yang besarnya 4π×10-7 Wb/ Induksi magnetik pada solenioda Solenoida didefinisikan sebagai sebuah kumparan dari kawat yang diameternya sangat kecil dibanding panjangnya. Apabila dialiri arus listrik, kumparan ini akan menjadi magnet listrik. Medan solenoida tersebut merupakan jumlah vektor dari medan-medan yang ditimbulkan oleh semua lilitan yang membentuk solenoida tersebut. Kedua ujung pada solenoida dapat dianggap sebagai kutub utara dan kutub selatan magnet, tergantung arah arusnya. Kita dapat menentukan kutub utara atau kutub selatan solenioda dengan melihat garis-garis medan magnet pada solenioda tersebut. Jika arus I mengalir pada kawat solenoida, maka induksi magnetik di tengah solenoida Dengan B = induksi magnet solenoida m0 = permeabilitas ruang hampa I = kuat arus listrik dalam solenoida N = jumlah lilitan dalam solenoida L = panjang solenoida n = jumlah lilitan per panjang kawat =N/L Persamaan diatas digunakan untuk menentukan induksi magnet pusat solenoida. Sedangkan untuk mengetahui induksi magnetik di ujung solenoida dengan persamaan Induksi magnetik B hanya bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang n, dan arus I . Medan tidak tergantung pada posisi di dalam solenoida, sehingga B seragam. Hal ini hanya berlaku untuk solenoida tak hingga, tetapi merupakan pendekatan yang baik untuk titik-titik yang sebenarnya tidak dekat ke ujung. Induksi magnetik pada toroida Toroida adalah Solenoida panjang yang dilengkungkan sehingga berbentuk lingkaran. Induksi magnetik tetap berada di dalam toroida, dan besar induksi magnetik pada toroida dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Perbandingan antara jumlah lilitan N dan keliling lingkaran 2pa merupakan jumlah lilitan per satuan panjang n, sehingga diperoleh dengan B = induksi magnet di pusat tengah-tengah toroida m0= permeabilitas ruang hampa I = kuat arus listrik dalam toroida N = jumlah lilitan dalam toroida 2pa = keliling toroida
InduksiMagnet di dekat kawat lurus panjang berarus Besarnya induksi magnetik di titik P yang berjarak a dari penghantar kawat lurus yang sangat panjang dan dialiri arus I dapat diketahui melalui persamaan berikut. Dimana : B = induksi magnetik (weber/m 2) µ 0 = peremeabilitas udara/vakum (weber/Amperemeter) = 4πx10 -7 Wb/A.m i = kuat arus (Ampere)
Kelas 12 SMAMedan MagnetMedan Magnetik di Sekitar Arus LIstrikJika induksi magnetik pada jarak a 3i dari kawat lurus berarus listrik i adalah B, tentukanlah besar dan arah induksi magnetik di titik P Magnetik di Sekitar Arus LIstrikMedan MagnetElektromagnetikFisikaRekomendasi video solusi lainnya0421Tiga buah kawat dengan nilai dan arah arus seperti ditunj...0612Gambarkan dan jelaskan kemana arah arus induksi pada loop...0313Seutas kawat dialiri arus listrik i = 2 A seperti gambar ...Teks videoHai coffee Friends pada soal ini kita diminta untuk menentukan besar dan juga arah dari induksi magnet di titik p seperti pada gambar diketahui jika terdapat suatu titik dengan jarak a dari kawat lurus berarus listrik sebesar i maka besar induksi magnet nya adalah sebesar B untuk mengerjakan soal ini kita akan menggunakan konsep dari medan magnet yang mana sebelumnya dapat kita Tuliskan terlebih dahulu hal-hal yang diketahui pada soal nah disini jika kita berikan nama untuk kawatnya sebagai kawat 1 dan 2 maka untuk I1 berarti adalah sebesar sedangkan F2 nya adalah 3 I untuk jarak dari titik p ke kawat 1 dan 2 dapat kita misalkan sebagai R1 dan R2 yaitu berjarak 4 A dan juga a besar induksi magnet di titik p akan kita simbolkan sebagai BP dan untuk arahnya juga akan kita ketahui ya sebelum masuk ke perhitungan kita dapat terlebih dahulu mengetahui arah medan magnet atau induksi magnet yang dirasakan di titik p baik akibat kawat 1 ataupun 2 nya yaitu dengan menggunakan kaidah tangan kanan seperti ilustrasi ini ibu jari di sini akan menunjukkan arah dari kuat arusnya sedangkan 4 jari lainnya adalah arah dari medan magnet yang akan kita peroleh di titik p akan mengalami medan magnet akibat induksi dari kawat 1 yang arahnya masuk dilambangkan sebagai Cross sedangkan akibat kawat 2 arahnya adalah keluar bidang atau dilambangkan sebagai dot untuk melakukan perhitungan kita akan menggunakan persamaan untuk mencari besar medan magnet pada kawat lurus berarus yang panjangnya tidak berhingga di mana b adalah 0 dibagi dengan 2 Q = Min 0 merupakan permeabilitas vakum atau ruang hampa yang besarnya 4 Phi kali 10 pangkat minus 7 w a m i adalah besar arus listrik yang pada kawat sedangkan a merupakan jarak dari titik yang ditinjau ke penghantarnya atau ke kawatnya nah Berarti untuk BP disini dapat kita Tuliskan sebagai b 1 dikurang dengan B2 yang mana untuk arah dari medan magnet yang masuk ke bidang akan kita misalkan memiliki tanda positif sedangkan yang keluar bidang adalah dengan tanda negatif maka jika kita masukkan persamaan Medan magnetnya akan diperoleh bahwa 01 dibagi dengan 2 per 1 dikurang dengan 02 dibagi dengan 2 per 2 adalah persamaan yang akan kita gunakan untuk mencari dp-nya dari sini kita dapat menuliskan persamaan nya dengan lebih sederhana yaitu memfaktorkan 0 per 2 phi, maka akan kita kalikan dengan 1 per 1 dikurangi 2 per 2 jika langsung kita masukkan I1 adalah I dan R satunya adalah 4 A dan I2 Adalah 3 sedangkan Air 2 nya adalah sebesar a. Maka dari sini penyebutnya dapat kita samakan menjadi 4 A maka untuk pembilangnya akan diperoleh I dikurang dengan 12 Iya maka untuk dp-nya adalah 0 dikurang dengan 2 phi dikali dengan minus 11 ipar 4a atau persamaan hasil ini dapat kita Tuliskan secara lebih teratur menjadi minus atau negatif dari 1100 dibagi dengan 2 x dengan 4 adalah 8 ya 8 phi a dengan satuan dari induksi magnet adalah didalam Tesla naskahnya. Bagaimana dengan arahnya disini kita memperoleh hasil pengurangan dari B1 dan B2 menghasilkan nilai negatif maka kita mengetahui b 2 lebih besar dari b. 1 ya, maka arah dari BP nya akan sama dengan b. 2i amanah adalah keluar bidangnya keluar bidang nah, tanda ini juga sesuai dengan pemisalan yang telah kita lakukan sebelumnya dimana untuk medan magnet yang memiliki arah keluar bidang kita asumsikan memiliki tanda negatif jadi untuk soal ini telah kita peroleh untuk induksi magnet di titik p besarnya adalah 1100 dibagi dengan 8 pipa satuannya Tesla dan untuk tanda negatif disini menandakan arahnya yang keluar bidang sampai jumpa di pertanyaan berikutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul 2Kumpulan rumus-edit. Jeei elan. Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 28 Full PDFs related to this paper. Read Paper.
Rangkuman Materi Induksi Magnet Kelas 12Medan MagnetMedan Magnet Pada Kawat Lurus BerarusMedan Magnet pada Kawat MelingkarMedan Magnet Pada Solenoida BerarusMedan Magnet Pada ToroidaGaya LorentzContoh Soal Induksi Magnetik & Pembahasan Kelas 12Rangkuman Materi Induksi Magnet Kelas 12Medan MagnetMedan magnet merupakan ruang disekitar magnet yang masih dapat dirasakan adanya gaya magnetnya. Pada tahun 1820 seorang ilmuwan Denmark, Hans Christian Oersted 1777-1857 menemukan suatu gejala yang menarik. Saat jarum kompas diletakkan di sekitar kawat berarus ternyata jarum kompas menyimpang. Kemudian disimpulkan bahwa di sekitar kawat berarus timbul medan magnet. Medan magnet oleh kawat berarus inilah yang dinamakan induksi magnet. Sumber gambar Buku Fisika Kelas 3 Sri HandayaniInduksi magnet merupakan besaran vektor arahnya dapat ditentukan dengan menggunakan kaedah tangan kanan Sumber gambar Buku Fisika Kelas 3 Sri HandayaniLambang cros x artinya masuk bidang sedangkan dot • artinya keluar bidangMedan Magnet Pada Kawat Lurus Berarus Besarnya medan pada titik P adalah Keterangan a Jarak titik p ke kawat μo permiabilitas hampa 4π. 10-7 wb/Am i = kuat arus listrik A B = Induksi magnetik di titik P wb/m2LIHAT JUGA Video Pembelajaran Induksi MagnetikMedan Magnet pada Kawat MelingkarPusat Lingkaran Pada Titik O Jika terdiri dari N lilitan maka besar induksi magnet di pusat lingkaran Keterangan B = Induksi Magnet N = banyak lilitan. I = Kuat Arus a = jarak pusat lingkaran ke kawat μo permiabilitas hampa 4π. 10-7 wb/AmMedan Magnet Pada Solenoida BerarusMerupakan kumparan yang dipanjangkan. Sumber gambar Buku Fisika Kelas 3 Sri HandayaniMenentukan Induksi MagnetKeterangan N Jumlah lilitan L Panjang Soleneidameter μo permiabilitas hampa 4π. 10-7 wb/Am i = kuat arus listrik A B = Induksi magnetik di titik P wb/m2I = Kuat ArusMedan Magnet Pada Toroida Rumusan Menentukan Induksi Magnet Keterangan N Jumlah lilitan a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan meter m = R1 + R2 μo permiabilitas hampa 4π. 10-7 wb/Am i = kuat arus listrik A B = Induksi magnetik di pusat wb/m2Gaya LorentzGaya yang ditimbulkan oleh medan magnet timbul bila ada interaksi dua medan magnet. Gaya Lorentz antara lain dapat terjadi padaGaya Lorentz pada kawat Berarus di Dalam Medan Magnet Aturan tangan kanan digunakan untuk menentukkan arah gaya Secara matematis dapat dituliskan dengan persamaan Fl = B I l sinθ Keterangan Fl = gaya Lorentz N B = besarnya medan magnet T I = Kuat arus yang dialirkan A l = panjang kawat penghantar m θ = sudut antara arus i dan medan magnet BKawat sejajar berarus Secara matematis besar gaya lorenz pada kawat sejajar dapat ditulis sebagai berikut Keterangan F12 = F21 = gaya lorentz pada kawat kedua kawat N μo = permeabilitas ruang hampa = Wb\Am I1 = arus pada kawat pertama A I2 = arus pada kawat kedua A I = panjang kawat m a = jarak kedua kawat mGaya Lorentz Pada Muatan Yang Bergerak Dalam Medan Magnet Muatan bergerak dapat disamakan dengan arus listrik. Berarti saat ada muatan bergerak dalam medan magnet juga akan timbul gaya Lorentz. Arus listrik adalah muatan yang bergerak dan muatan yang dimaksud adalah muatan positif. Secara matematis besarnya gaya magnet pada muatan bergerak dapat dinyatakan dengan persamaan berikut F = B q v sin θKeterangan F = gaya lorentz N B = medan magnet T q = besarnya muatan listrik C v = kecepatan muatan m/s θ = sudut antara medan magnet B dan kecepatan muatan v Adanya sudut antara medan magnet dan kecepatan muatan listrik mengakibatkan muatan memiliki lintasan yang berbeda pada saat berada di dalam medan kecepatan muatan positif sejajar dengan medan magnet θ = 02 maka F = 0 Arah medan magnet dan kecepatan muatan positif membentuk sudut θ 02 < θ < 10˚spiral Muatan positif tegak lurus dengan medan magnet θ = 90˚ maka Florenz = fsentripetal sehingga lintasan berbentuk lingkaran Jari-jari lintasan R dapat ditentukan dengan persamaan berikut Keterangan R = jari-jari lintasan m = massa muatan listrik kg B = Induksi Magnet q = besarnya muatan listrik C v = kecepatan muatan m/sContoh Soal Induksi Magnetik & Pembahasan Kelas 12Informasi berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. Partikel bermuatan +q yang bergerak dengan kecepatan v memasuki daerah bermedan magnetik konstan B melalui titik O seperti ditunjukkan gambar. Arah medan magnetik B ke UTBK 2019Sesaat setelah melewati titik O, gaya yang bekerja pada partikel sama dengan …nolqvBPEMBAHASAN FL = B q v sin θ dengan v = kecepatan muatan m/s, θ = sudut yang dibentuk B dan v FL = B q v sin 60 FL = B q v Jawaban CSoal UTBK 2019Di daerah bermedan magnetik, partikel bergerak dalam lintasan berbentuk …
Medanmagnet yang dihasilkan membentuk lingkaran mengelilingi kawat dan arahnya ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Medan magnet di sekitar kawat lurus. Demikianlah tadi ulasan materi cara menghitung besar induksi magnetik. 0 5π x 10 5 t b. Bila solenoid itu dialiri arus sebesar 0 5 a tentukanlah induksi magnet pada ujung solenoid.

Squad, tahukah kamu ternyata kawat lurus dan kawat melingkar ketika diberi arus listrik akan menghasilkan besar medan magnet yang berbeda lho? Mengapa demikian? Hal ini karena adanya perbedaan arah arus dan arah medan magnet di sekitar kawat. Untuk lebih jelasnya kita simak pembahasan berikut, kuy! Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Kawat lurus yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang homogen untuk jarak yang sama dari kawat tersebut. Medan magnet yang dihasilkan membentuk lingkaran mengelilingi kawat dan arahnya ditentukan menggunakan kaidah tangan kanan. Ibu jari tangan kanan menyatakan arah arus listrik dan keempat jari lainnya yang menekuk menunjukkan arah medan magnet. Untuk lebih jelasnya simak gambar berikut Sumber Besar medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik dipengaruhi oleh besar arus lisrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus yang diberikan dan semakin dekat jaraknya terhadap kawat, maka semakin besar kuat medan magnetnya. Besarnya kuat medan magnet pada kawat lurus panjang dapat dirumuskan seperti di bawah ini Selanjutnya kita coba kerjakan contoh soal di bawah ini yuk, Squad! Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus sebesar 3 A. Tentukan besar medan magnet yang berjarak 3 cm dari kawat tersebut! μ0 = 4 πx 10-7 Wb/Am Diketahui I = 3 A r = 3 cm = 3 x 10-2 m μ0 = 4 πx 10-7 Wb/Am Ditanya B ? Jawab Baca Juga Pengertian Hukum Coulomb Medan Magnet di Sekitar Kawat Melingkar Kawat lurus melingkar yang dialiri arus listrik pada arah tertentu maka di sumbu pusat lingkaran akan timbul medan magnet dengan arah tertentu. Medan magnet di sekitar kawat melingkar juga dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Berbeda dengan kawat lurus panjang, pada kawat melingkar ibu jari tangan kanan menyatakan arah medan magnet dan keempat jari lainnya yang menekuk menunjukkan arah arus listrik seperti pada gambar berikut Sumber Besar medan magnet di sekitar kawat melingkar dipengaruhi oleh besar arus lisrik dan jari-jari lingkaran kawat. Semakin besar kuat arus yang diberikan dan semakin kecil jari-jari lingkaran kawat, maka semakin besar kuat medan magnetnya. Besarnya kuat medan magnet pada kawat melingkar dapat dirumuskan seperti di bawah ini Selanjutnya kita coba kerjakan contoh soal di bawah ini yuk, Squad! Sebuah kawat melingkar dengan jari-jari 10 cm dialiri arus 4 A dengan banyaknya lilitan kawat 10 lilitan. Berapakah besar medan magnet pada kawat tersebut? μ0 = 4π x 10-7 Wb/Am Diketahui r = 10 cm = 10 x 10-2 = 10-3 m I = 4 A μ0 = 4π x 10-7 Wb/Am Ditanya B? Jawab Oke Squad, sekarang kamu sudah paham kan cara menghitung besar medan magnet pada kawat lurus dan kawat melingkar? Kalau kamu masih punya contoh soal lain tentang materi ini tulis di kolom komentar ya. Jangan lupa belajar lebih menyenangkan dengan menggunakan ruangbelajar. Kamu bisa belajar melalui video animasi lengkap dengan contoh soal, pembahasan dan rangkumannya lho, Squad. Ayo gunakan sekarang!

Jarakantara kedua kawat 5 cm. Jika sebuah titik P berada 3 cm dari kawat berarus I1 dan 4 cm dari kawat I2, tentukan besar induksi magnetik di titik P. Jawab: CARA I Medan magnet pada kawat lurus panjang adalah B = μ0I /2π a dengan a = jarak tegak lurus dari kawat ke suatu titik yang akan dicari medan magnetnya
Soal 1 Dua buah kawat penghantar lurus sejajar dialiri arus listrik seperti tampak pada gambar. Tentukan letak titik P yang induksi magnetiknya sama dengan nol! Jawab Agar medan magnet di titik P dapat menjadi nol jika B1 + -B2 = 0 μ0I1/2πx = μ0I2/2π6 – x 8/x2 = 16/6 – x 2x = 6 – x x = 2 cm kanan I1 atau 4 cm kiri I2 Soal 2 Dua buah kawat penghantar lurus sejajar dialiri arus listrik I1 = 0,9 A dan I2 = 1,6 A tegak lurus bidang datar dengan arah yang sama. Jarak antara kedua kawat 5 cm. Jika sebuah titik P berada 3 cm dari kawat berarus I1 dan 4 cm dari kawat I2, tentukan besar induksi magnetik di titik P. Jawab CARA I Medan magnet pada kawat lurus panjang adalah B = μ0I/2πa dengan a = jarak tegak lurus dari kawat ke suatu titik yang akan dicari medan magnetnya B1 = μ0I1/2πa1 = 4π x 10-7 x 0,9/2π x 0,03 = 6 x 10-6 T dan B2 = μ0I2/2πa2 = 4π x 10-7 x 1,6/2π x 0,04 = 8 x 10-6 T Maka besar medan magnet di titik P adalah BP = B12 + B221/2 BP = 62 + 821/2 x 10-6 = 10 μT CARA II Kita cari nilai a1 dan a2 jarak tegak lurus dari kawat 1 dan kawat 2 seperti gambar. QT = RU 32 – a12 = 42 – a22 dan a2 = 5 – a1 9 – a12 = 16 – 25 + 10a1 – a12 18 = 10a1 a1 = 1,8 cm maka a2 = 3,2 cm dengan demikian medan magnetik akibat kedua kawat adalah sama dengan medan magnet yang berjarak a1 dari kawat 1 ATAU medan magnet yang berjarak a2 dari kawat 2. BP = μ0I1/2πa1 = 4π x 10-7 x 0,9/2π x 0,018 = 10-5 T = 10 μT atau BP = μ0I2/2πa2 = 4π x 10-7 x 1,6/2π x 0,032 = 10-5 T = 10 μT Soal 3Empat penghantar panjang yang sejajar dialiri arus listrik yang sama besar I = 5 A. titik pusat keempat kawat membentuk bujur sangkar seperti tampat pada gambar. Arah arus pada titik A dan B adalah masuk bidang kertas dan titik C dan D keluar bidang kertas. Tentukan besar induksi magnetik di titik P yang terletak di pusat bujur sangkar dan nyatakan arahnya! Jawab Dengan menggunakan aturan tangan kanan, kita peroleh arah medan magnet akibat keempat kawat seperti gambar di bawah jarak tegak lurus dari titik P ke kawat A, B, C dan D adalah sama besar yaitu 0,1√2 m dan kuat arus pada masing-masing kawat juga sama besar yaitu 5 A maka BA = BB = BC = BD = B dengan B = μ0I/2πa = 4π x 10-7 x 5/2π x 0,1√2 = 1/√2 x 10-5 T Sehingga BAD = BBC = 2B = 2/√2 x 10-5 T, maka BP = BAD2 + BBC21/2 = [2B2 + 2B2] BP = 2B√2 BP = 2 x 10-5 T arahnya ke tengah-tengah BD Soal 4 Penghantar seperti yang tampak pada gambar adalah sangat panjang dan dialiri kuat arus listrik I. Tentukan besar dan arah induksi magnetik di titik Jika kawatnya panjang maka θ1 = 900 dan θ2 ≈ 1800, maka medan magnet di titik P adalah BP = B = μ0I/4πacos θ1 – cos θ2 BP = μ0I/4πa keluar bidang kertas Soal 5 Penghantar ABC dengan bentuk seperti tampak pada gambar, dialiri arus listrik I = 10 A. berapakah besar dan ke mana arah induksi magnetik di titik D?Jawab Kawat 1 vertikal cos θ1 = 6/10 = 3/5 dan cos θ2 = cos 900 = 0 B1 = μ0I/4πa1cos θ1 – cos θ2 = μ0I/4πa13/5 – 0 = 3μ0I/20πa1 = 3 x 4π x 10-7 x 10/20π x 0,08 B1 = 75 x 10-7 TKawat 2 cos θ1 = 8/10 = 4/5, cos θ2 = cos 900 = 0 B2 = μ0I/4πa2cos θ1 – cos θ2 = μ0I/4πa24/5 – 0 = μ0I/5πa2 = 4π x 10-7 x 10/5π x 0,06 B2 = 133 x 10-7 T Maka BD = B1 + B2 = 208 x 10-7 T BD = 2,08 x 10-5 T MASUK BIDANG KERTAS
8uON1w. 365 155 415 132 349 34 349 421 2

jika induksi magnetik pada jarak a dari kawat lurus