1 Melakukan briefing. Tugas pertama yang dilakukan oleh seorang operator packing saat pertama kali datang ke tempat kerja adalah melakukan briefing. Di dalam briefing ini biasanya ada beberapa poin yang dibahas. Tentu saja semuanya berkaitan dengan pekerjaan yang akan digarap. Briefing biasanya dipimpin oleh leader.
Pengertian Kualitas Quality/kualitas/mutu dalam industri garmen dapat didefinisikan sebagai kesesuaian produk atau hasil akhir dibandingkan dengan standar atau spesifikasi tertentu serta pencapaian nilai kepuasan konsumen atas produk. Untuk membandingkan kualitas produk dengan standar yang diinginkan maka dapat dilakukan dengan cara Pemeriksaan inspection secara visual Pengukuran measurement Tes pakai fitting Pengujian laboratorium laboratorium test. Quality Control QC Quality Control adalah upaya pengendalian mutu selama proses produksi, menjaga produksi berjalan sesuai dengan standard mutu yang telah ditetapkan dalam rangka untuk menghasilkan produk akhir yang baik sesuai standard yang telah ditetapkan. Memeriksa hasil produksi dari awal proses sampai hasil jadi untuk memastikan kesesuaian dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Quality Assurance QA Quality Assurance QA dapat didefinisikan sebagai berikut Upaya memberikan penjaminan bahwa proses produksi dapat memenuhi kriteria dan ketentuan yang telah disepakati untuk menghasilkan produk yang baik. Suatu usaha dalam mencegah kesalahan atau pun cacat pada produk manufaktur, menghindari permasalahan dalam menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan. Definisi menurut ISO 9000 adalah sebagai ā€œbagian dari manajemen mutu yang berfokus pada pemberian keyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhiā€. QA/QC QA/QC adalah kombinasi dari penjaminan kualitas QA, proses atau serangkaian proses yang digunakan untuk mengukur dan memastikan kualitas suatu produk, dan pengendalian kualitas QC, proses untuk memastikan produk dan layanan memenuhi harapan konsumen. QA berorientasi pada proses dan berfokus pada pencegahan kerusakan, sedangkan QC berorientasi pada produk dan berfokus pada identifikasi cacat defect. Defect/Cacat Defect adalah ketidaksempurnaan/kesalahan/kerusakan/penyimpangan suatu produk dari spesifikasi/standar yang ditetapkan. Hal ini bisa disebabkan karena kesalahan dalam penanganan bahan baku, proses produksi, proses akhir produksi atau kesalahan dari faktor yang lain. Defect dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu Critical defect cacat kritis Major defect cacat mayor Minor defect cacat minor Critical Defect Critical defect adalah cacat yang tidak bisa diterima atau ditolak reject. Critical defects adalah segala sesuatu yang dapat membahayakan bagi si pemakai produk. Berikut ini adalah beberapa contoh critical defects Terdapat benda tajam patahan jarum, staples, rivets, kawat, pins, dll. Tidak memenuhi unsur keamanan untuk produk bayi dan semua yang berhubungan dengan CPSC Consumer Product Safety Commission Pada produk bayi dan anak-anak, komponen yang longgar seperti kancing, snaps, batu aksesoris stone, dan lain-lain. Benang, tali atau sisa benang tidak terpotong trims yang terlalu panjang atau longgar yang dapat membahayakan bayi atau anak. Apabila ditemukan critical defect pada audit maka rijek dan harus diperiksa semuanya 100%. Major Defect Major defect adalah cacat yang tampak atau terlihat dengan jelas dan bisa berdampak terhadap kelayakan jual. Defect dapat berasal dari bahan baku kain, bahan bantu aksesoris, atau kesalahan proses produksi. Cacat jenis ini umumnya tidak bisa atau sulit untuk diperbaiki. Contoh major defect Bolong, sobek Jahitan putus, loggar/kencang/kerut di zona a Noda minyak di zona a Ukuran tidak sesuai spesifikasinya Dll. Minor Defect Minor defect adalah cacat yang tidak terlalu kentara terlihat apalagi bagi konsumen awam sehingga bisa dikatakan tidak sampai mengakibatkan penurunan mutu produk secara langsung. Cacat jenis ini umumnya dapat diperbaiki. Contoh minor defect Hasil perbaikan yang tidak bagus Slub lebih kecil dari Ā¼ā€ Skip 1 stitch pada blind stitch Ujung benang tidak terpotong lebih kecil dari Ā½ā€ Benang menempel kotor. Zona Defect Pada pemeriksaan secara visual, zona A adalah area pakaian yang paling terlihat di mana mata akan fokus ketika pakaian dikenakan. Zona B adalah area lain dari pakaian di mana defect mungkin tidak akan terlalu terlihat dan tidak begitu berdampak pada tampilan pakaian. Zona C adalah area paling tidak terlihat dan kecil sekali dampaknya pada tampilan, contohnya area bagian dalam pakaian. Defect pada zona A dianggap lebih serius dibandingkan pada zona B, Defect pada zona B dianggap lebih serius dibandingkan pada zona C. Terdapat beberapa pengecualian mengenai zona defect dan hal ini kembali lagi tergantung dari permintaan atau ketentuan yang ditetapkan buyer, misalnya Hanya berlaku zona A dan B tidak ada zona C Tidak ada Zona B dan C pada celana dan rok dengan panjang 23ā€ ke bawah jika diukur dari bawah pinggang. Tidak ada Zona B dan C untuk pakaian dalam dan celana dalam. Contoh Defect Defect dapat berasal dari bahan baku kain dan bahan penunjang benang dan aksesoris selain juga terjadi karena kesalahan saat proses produksi. Defect Kain Yaitu defect yang ditemukan pada kain bahan, biasanya terjadi pada saat proses pembuatan kain tekstil. Slub, neps, holes, sobek, handfeel, odor Color shading Staining, minyak, cacat printing Inkonsistensi lebar, bowing, skewing. Cacat pakan dan lusi kosong Cacat tenun/rajut Defect Aksesoris Yaitu defect pada aksesoris, baik dari materialnya yang rusak atau pun karena kesalahan dalam mengaplikasikan saat produksi garmen. Cacat aplikasi Ketidaksesuaian disain, warna, detail Ketidaktepatan pemposisian kode. Defect pada Cutting Defect yang ditemukan pada proses cutting. Ketidak-sesuaian ukuran dan kualitas potongan Color shading Kekurangan komponen cutting panel. Defect Assembling/Sewing Defect yang terjadi pada proses jahit. Defectives Stitching Jahitan putus/loncat/ngambang Puckering , Bubling kerut/menggembung Open seam ketidak-sempurnaan joint antar panel/jahitan putus atau terbuka Frying fabrics tepi kain terurai Staining noda kotor Measurement discrepancies penyimpangan ukuran Fitting tidak sesuai Defect Finishing dan Packing Defect karena kesalahan pada proses finishing dan packing. Kesalahan pemasangan hang tag Kesalahan packing method Shining akibat kesalahan steaming Trimming tidak bersih lebih panjang dari 2,5 cm Staining noda kotor Pemeriksaan Inspection Pemeriksaan/pengecekan/pengujian dilakukan dalam setiap tahapan proses, dari pembuatan sample, pengadaan bahan baku kain dan aksesoris, proses potong cutting, jahit sewing, finishing, dan pengemasan packing. Sample Pengecekan sample dilakukan untuk memastikan kesesuaian sample dengan keinginan pemesan buyer. QC mengecek sample berdasarkan permintaan sample request dan comment buyer. Memastikan sample yang dibuat oleh bagian sample bebas dari cacat, kerusakan, penyimpangan atau ketidak sesuain baik desain, mutu jahitan, ukuran, warna, dan lain sebagainya. Hal-hal yang perlu diperiksa antara lain Bentuk dan konstruksi garmen sesuai permintaan Penggunaan bahan dan aksesoris sesuai spesifikasi Ukuran sesuai dengan spesifikasi Fitting proporsional sesuai permintaan Workmanship atau kualitas pengerjaan. Prosedur pemeriksaan sampel Pemeriksa akan menerima sample dan lembar pemeriksaan dari petugas bagian sample Lembar rencana kerja worksheet dan contoh produk garmen yang akan diproduksi dibuat oleh petugas bagian sample & merchandiser diserahkan ke bagian pemeriksa Pemeriksa akan memeriksa dan memberi komentar/koreksi terhadap sample pada lembar pemeriksaan work-sheet dan menyerahkan kembali kepada merchandiser. Merchandiser mempelajari catatan kualitas mutu dan memutuskan diproduksi atau ditolak dan dikembalikan ke bagian sample untuk dibuat sampel ulang. Jika sample disetujui oleh merchandiser maka sample tersebut akan dikirim oleh merchandiser ke pihak pembeli guna mendapatkan persetujuan, sesuai permintaan atau tidak approval sample Pemeriksaakan menerima salinan atau copy laporan pemeriksaan sample dari merchandiser. Sampel yang telah disetujui pihak pembeli approval sample dikembalikan ke bagian produksi untuk diproduksi secara massal. Bahan Fabric Setiap bahan yang datang harus dilakukan pengecekan dan sejumlah pengujian untuk memastikan spesifikasi dan kualitas sesuai permintaan. Pengecekan yang dilakukan terhadap bahan kain diantaranya Inspeksi kain fabric inspection Kesesuaian warna color approval, shade matching Kemiringan/kelengkungan benang pakan skewing/bowing Tes susut kain shrinkage test Berat kain fabric weight test Panjang dan lebar kain roll length and width Pegangan kain handfeel Dll. Inspeksi Kain Fabric Inspection Yaitu pemeriksaan kain secara visual menggunakan mesin inspeksi atau manual di atas meja untuk mengecek dan mengidentifikasi adanya defect kain sebelum release ke proses cutting. Setiap temuan defect ditandai dan diberi poin penalty dengan menggunakan metode 4-point system atau 10-point system. Inspeksi kain dilakukan minimal 10% dari total rol per lot per warna. Apabila hasil inspeksi rijek maka dilakukan lagi pengecekan dengan persentase lebih besar. Apabila hasil inspeksi tetap rijek, biasanya kain dikembalikan ke supplier kain atau dilakukan pengecekan 100% untuk disortir dan dibuatkan marker khusus special marker pada proses cutting. 4-Point System Aturannya adalah sebagai berikut Panjang defect kurang dari 3 inchi 8 cm diberi poin 1 Defect 3-6 inchi 8-15 cm diberi poin 2 Defect 6-9 inchi 15-23 cm diberi poin 3 Defect lebih besar dari 9 inchi 23 cm diberi poin 4 Defect lubang atau bolong diberi poin 4 Terdapat 2 defect dalam satu yard diberi poin 4 Maksimal points untuk setiap roll adalah 20 points per 100 yds2 sesuai permintaan atau standar tertentu Maksimal points untuk semua roll adalah 13 points per 100 yds2 sesuai permintaan atau standar tertentu Rumus 4 point system Poin / 100 yds2 = total poin per rol x 100 x 36 / panjang kain yang diinspeksi dalam yard x lebar kain dalam inchi Shade Matching Shade matching adalah usaha membandingkan kesamaan warna kain dalam satu rol dan lot yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengecek seberapa jauh shading warna belang pada bahan sehingga bisa diantisipasi saat cutting. Biasanya dilakukan dengan memotong kain 20 x 20 cm pada ujung, tengah, pangkal, dan pinggir kain untuk kemudian dilihat seberapa jauh perbedaan warnanya. Shading warna yang tidak masuk standar toleransi akan ditandai dan dibuatkan special marker. Fabric Skewing Skewing atau kemiringan adalah perbedaan tinggi antara ujung kanan dan kiri kain bila ditarik garis lurus mendatar. Rumus skewing Skewing % = Selisih tinggi ujung kanan dan kiri kain x 100 / lebar kain Umumnya toleransi skewing yang diperbolehkan adalah 3%. Fabric Bowing Bowing adalah perbedaan tinggi pada tengah kain bila ditarik garis lurus. Rumus bowing Bowing % = Selisih tinggi pada bagian tengah kain x 100 / lebar kain Umumnya toleransi bowing yang diperbolehkan adalah 3%. Shrinkage Test Shrinkage test pengecekan susut dilakukan untuk mengetahui persentase susut kain setelah relax dari gulungan/rol dan washing. Kain uji diberi tanda garis 50 x 50 cm2, cek ukurannya setelah direlaksasi, steam dan washing. Apabila persentase penyusutan kain ini tinggi, biasanya akan dilakukan optimalisasi proses relaks kain atau penambahan ukuran size specification. Fabric Weight Fabric weight atau berat kain diukur untuk memastikan kesesuaian bahan yang akan digunakan dengan standar yang sudah ditentukan. Makin berat suatu bahan biasnya main tebal dan sebaliknya. Fabric weght akan di cek dengan punch dan ditimbang, setidaknya sekali selama pengecekan pada bagian tengah, kanan dan kiri kain. Toleransi fabric weight yang diterima biasanya adalah +/-5%. Roll Length Perbedaan panjang kain terhadap PO akan dicatat untuk mengantisipasi kekurangan kain. Perbedaan panjang yang diterima adalah +/-2% Roll Width Lebar kain akan dicek minimal 3 kali, yaitu di awal, tengah dan akhir roll. Toleransi biasanya +3% dari cuttable sesuai lebar marker. Tidak ada toleransi lebih kecil dari lebar cuttable. Color Approval Warna, print dan motif kain dicek berdasarkan approval kain standar sesuai pesanan buyer/customer. Fabric Odor & Handfeel Tidak ada toleransi untuk kain yang berbau busuk. Tidak ada toleransi untuk handfeel, sesuai approval. Pengecekan Aksesoris Memastikan aksesoris yang akan digunakan sesuai spesifikasi dan dalam kondisi yang baik dalam tiap bulk production. Contoh aksesoris antara lain label, kancing, zipper, polibag, boks karton, benang, dll. Inspeksi minimal 10% dari total kedatangan, jika ditemukan defect lebih dari 10% maka aksesoris dikembalikan ke supplier atau dilakukan pengecekan 100% disortir. Label Membandingkan label dengan standar approval. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada label antara lain jenis bahan, ukuran label, tulisan art work, dan warna. Pengecekan Zipper Pengecekan zipper sesuai approval, diantaranya warna, ukuran toleransi ± 3/16ā€, fungsional open/closed ketahanan warna/cat pada puller & stopper. Pengecekan Bok Pengacekan dilakukan terhadap; ukuran, tulisan artwork dan kekuatan perporasi. Pengecekan Kancing Membandingkan dengan approval sample, antara lain warna, ukuran, dan posisi dan jumlah lubang. Pengecekan Benang Pengecekan warna, nomer atau ukuran, dan jenis benang sesuai dengan approval sample. Pengecekan Elastic Pengecekan sesuai dengan approval sample warna, ukuran, dan kelenturan atau elastisitas. Pengecekan Cutting Pengecekan di bagian Cutting dilakukan untuk memastikan hasil cutting sesuai dengan pattern. Pemeriksa bagian potong mengecek gelaran kain, gelaran tidak bergelombang, tidak melipat, gelaran bagian bawah sampai atas harus sama, tidak ada penyusutan kain, hasil potongan kemudian dicek dan harus sesuai dengan sample dan toleransi ukuran. Proses pengecekan di Cutting antara lain Pengecekan marker Pengecekan gelaran Pengecekan hasil potongan Pengecekan hasil fusing Pengecekan Marker Setiap pattern baru yang akan turun produksi diperiksa kesesuaian ukurannya berdasarkan size spec. Pengecekan yang dilakukan antara lain Kesesuaian style Quantity garment sesuai dengan ratio marker Kelengkapan panel Penyusunan panel pada marker bila ada permintaan khusus seperti matching, one way cut, dll. Ukuran panel sesuai pattern Lebar marker disesuaikan dengan lebar cuttable kain Arah panel pada marker. Pengecekan Gelaran Pengecekan yang dilakukan diantaranya Ketebalan gelaran Kain motif printing harus bertemu atau matching sesuai permintaan Arah printing satu arah Pengecekan Hasil Potongan Cutting Hasil cutting diperiksa dibandingkan terhadap pattern. Pada tumpukan bagian atas, tengah dan bawah untuk setiap meja. Untuk jenis style garmen yang harus matching maka perlu dicek 100% panel yang harus matching tersebut. Bila ada panel reject maka harus diganti dengan potongan panel yang baru. Secara umum pengecekan yang dilakukan antara lain Bentuk dan ukuran panel sesuai pattern Quality potong Quality kain Shading Matching panel Kartu identitas panel dengan isi per bundle Prosedur pemeriksaan bagian potong Inspection Cutting antara lain Melakukan pemeriksaan lembar kain bagian atas sampai lembar bagian bawah Melakukan pemeriksaan kelengkapan pola pada kertas marker Melakukan pemeriksaan setiap garis komponen apakah terdapat kesalahan potong atau tidak Melakukan pemeriksaan interlining dengan pola bila komponen garmen menggunakan interlining dan bordir Melakukan pencatatan dan pemotongan ulang, bila terjadi kesalahan potong Melakukan pemeriksaan terhadap mutu kain yang meliputi kontruksi, warna, corak/motif, tekstruk bagian luar dan bagian dalam kain. Melakukan pemeriksaan pada marker, apakah rasio ukuran sudah memenuhi seluruh ukuran yang dipesan Melakukan pemeriksaan mutu hasil gelaran/spreading apakah bahan yang digelar sudah benar benar lurus / rata dan tidak bergelombang Melakukan pemeriksaan terhadap metode pemotongan cutting Melakukan pemeriksaan mutu hasil potongan, apakah seluruh hasil potong sudah benar benar sesuai dengan pola asli original pattern yang diberikan oleh pemesan/buyers Melakukan pemeriksaan mutu hasil potong, apakah potongan komponen benar benar sesuai matching dan balance untuk corak bahan bergaris atau berkotak Pengecekan hasil bagian fusing Fusing adalah proses merekatkan bahan pelapis Interfasing pada komponen-komponen kecil seperti kerah, manset, lapisan leher, belahan, melalui proses pemanasan pengepresan/penyeterikaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain Jenis komponen yang akan difusing sesuai approval sample Jenis interlining Penyetelan mesin berdasarkan rekomendasi dari supplier interlining Ukuran panel setelah di-fusing Warna panel setelah di-fusing Prosedur pemeriksaan bagian fusing antara lain Memeriksa hasil fusing, apakah terdapat gelembung/udara, apakah sudah memenuhi standar atau belum Memeriksa hasil fusing pada bahan bergaris atau berkotak,apakah hasilnya benar benar lurus dan stabil Memeriksa interlining yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan yang ditentukan oleh buyer. Melakukan pemeriksaan mutu hasil fusing sebelum dan sesudah pencucian. Apakah mengalami perubahan warna dan ukuran. Pengecekan pada Sewing dan Finishing Pemeriksaan kualitas pada proses assembling sewing sebaiknya dilakukan pada tiap tahapan proses, hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan yang semakin parah. Berikut contoh QC yang bertugas mengontrol kualitas produksi sewing QC line mengecek hasil produksi di line sewing, QC finishing mengecek hasil produksi setelah finishing, QC in-process mengecek proses sewing dan hasil akhir garmen. QC Line Line awal depan, QC melakukan pengecekan terhadap SPI jumlah setikan per inchi Jahitan wokmanship Cutting way Shading Bentuk garment QC Finishing Melakukan pemeriksaan antara lain Tampilan Jahitan Kelengkapan aksesoris Workmanship Ukuran garment Dll. QC In-Proses QC in-proses melakukan pengecekan pilot run sebanyak 20 pcs size M. QC in-proses melakukan pengecekan terhadap operator sewing meliputi Gauge alat bantu jahit, corong Margin Ukuran operator Tension benang Accessories berdasarkan Trim Card Hasil garment berdasarkan approval sample workmanship dan aethestic Pola dan hasil cutting. QC in-proses melakukan pengukuran berdasarkan AQL Acceptable Quality Level. Pre-Final dan Final Audit Pre-Final Inspection Pre-final inspection dilakukan untuk memastikan seberapa jauh kesiapan dan persiapan untuk dilakukan final-audit inspection. Umumnya Pre-Final Inspection dilakukan setelah produksi manghasilkan output minimal 20%, dengan sampling yang dicek sebanyak 20 pcs. Pre-Final juga dapat dilakukan setelah garmen ada yang sudah di-packing berdasarkan AQL 4,0 atau sesuai keinginan buyer. Inspeksi pada pre-final antara lain Packing audit Workmanship Measurement Kelengkapan aksesoris Bentuk garment berdasarkan approval sample dan sample comment. Fitting Dll. Packing Audit Packing audit biasanya dilakukan oleh QA bersamaan proses Pre-Final berdasarkan AQL 2,5. Pengecekan dilakukan terhadap Shipping mark Ratio packing Check digit Accessories packing Quality carton box Ukuran karton Final Audit Inspection Final audit adalah proses pemeriksaan akhir untuk menentukan kelayakan hasil produksi baik secara kualitas maupun kuantitas memenuhi minimum persyaratan standar yang sudah ditentukan. Final audit dilakukan untuk menentukan apakah hasil produksi sudah layak untuk release pengiriman. Syarat final audit dapat dilakukan biasanya adalah proses produksi sudah selesai 100% dan minimal 80% sudah di-packing. Biasanya dilakukan oleh QC independent yang sudah disepakati atau QC buyer. Pengecekan Final Audit sama seperti dengan saat melakukan proses Pre-Final. Measurement audit AQL Workmanship AQL untuk ekspor untuk lokal Packing audit AQL InfoGaji Karyawan PT Perdana Firsta Garment di situs Jobplanet terbaru tahun 2017 yang bersumber dari karyawan/mantan karyawannya. istilah-istilah susah dimengerti atau format tidak benar Bila jenis pekerjaan atau posisi kamu tidak ada dalam daftar yang kami sediakan, mohon untuk memilih yang menurut kamu paling cocok dan mendekati.
Apakah anda adalah seorang karyawan baru sebagai Quality kontrol di industri garment manufaktur? atau kah anda pingin melamar bagian ini?Jika iya and mesti baca dulu artikel di bawah ini ,ini adalah artikel tentang contoh istilah yang di gunakan oleh Quality Control di industri garment manufaktur dalam bahasa Inggris1. SKIP STITCH ON.....-loncat2. RUN OF STITCH ON....- meleset3. FRACTURED AT.../BURDST ON...-jebol4. UNEVEN JOIN STITCH ON....-dua STITCH ON.....-jahitan putusArtikel lainnya*Bagaimana cara mengukur baju di garmen*Pertanyaan interview quality control di pabrikgarmen*6. PUCKERING AT......-jahitan mengkerut7. PLEAT SEWED AT-kelipat8. VISIBLE PLN HOLE AT....-banyak bekas jarum pinggir kain 9. NEEDLE CHEW AT...-Bekas Jarum Tumpul/bekas Dedel10. UNTIDY JOIN STITCHING AT...-Sambungan Jahitan Tidak Rata11. INCOMPLETE STITCH AT...atreyan/jahitan kurang panjang12. TWISTED AT...Melilit13. HIKING BOTTOM HEM-Klim Bawah Naik14. BUBLING/FULLNESS-Gelembung/Melendung15. UNEVEN STITCHING ON...-Stich Tidak Rata/tidak Lurus16. …..CURVE AREA NOT ROUND-Bulatan Tidak Bagus17. NOT STRAIGHT-Tidak Lurus18. POOR....SHAPE-Bentuk Jelek19. NOT FOLLOWING PATTERN/SAMPLE MISING-Tidak Sesuai Pola20. WRONG PATTERN-Salah Pola21. GATHERED STITCHING ON...-Atretan Kebanyakan22. CROOKED STITCH/WAVY,STITCHING AT...-Stitch Tidak Rata Naik Turun Besar Kecil 23. UNNECESSARY STITCHING AT...-Jahitan Tidak Perlu24. INCORECT SPACE/ TIE GAP-Bukaan Kerah Salah25. HIGH LOW-Tinggi Sebelah26. OVERLAP COLLAR GAP- Krah Tumpang Tindih27. WRONG/FAULTY-Salah28. NOSE EXTENSION- Balap29. UNEVEN-Pengambilan Jahitan Tidak Sama30. PERMANENT GREASE MARKAT-Noda Minyak Tidak Hilang31. DIRTY/ STAIN-kotor32. LUMP OF THREAD AT-Jahitan Benang Bergumpal33. UNSMOOTH CURVE ON- Bagian Bulatan/belokan Tidak Bagus34. JOIN STITCHING ON...-Ada Jahitan/ Sambungan35. SEAM GAPPING AT-Stitch Kurang Terbuka36. INSUFFICIENT STITCHING ON....BUTTON-Benang Kancing Sedikit/kurang37. UNCLEARED THREAD AT...-Benang Belum Dibersihkan38. MISS ALLINGMENT OF BAND BTTN TO FRONT BTTN- Kancing Kerah tidak Sejajar Dengan Kancing Badan39. UNBALANCE....-Tidak Jalur/ Tidak Rata40. MISS MATCH-Tidak Matching41. SEAM GRIN AT....-Stitch Terlalu Terbuka42. MISSING...Tidak Ada43. UNEVEN...LENGHT-Panjang tidak sama44. UNEVEN...WIDTH-Lebar Tidak Sama45. EXESS STITCHING AT....-Jahitan Lebih46. BUNCHED STITCHING AT...-Jahitan Bertabrakan47. SPACE-Jarak48. STAY STITCH SHOWING AT...-Jahit bantu Kelihatan49. UNSECURE....STITCH AT...-jahitan Merudul50. INCORRECT SPACE- Space Tidak Benar51. COLLAR BAND TOP STITCH-Jalur Kaki Kerah52. COLLAR SETTING STITCH SHOWING-Jahit Pasang Kerah Kelihatan Setelah Tutup Kerah53. COLLAR POINT NOT SHARP- Ujung Krah Kurang Lancip54. POOR COLLAR BAND SHAPE-Bentuk Bulatan Kaki Kerah Jelek55. COLLAR CLOSING-Tutup Kerah56. FULLNESS AROUND COLLAR-Gelembung Sekeliling Krah Bag. Badan 57. PUCKERING AROUND COLLAR-Mengkerut Sekeliling krah Bagian Depan 58. EXCESS STITCHING AT COLLAR POINT-Jahitan Lebih Pada Pucuk Krah59. SEAM GAPPING AT COLLAR TOP STITCH-Stitch Kerah Atas Belah60. NOSE IN BAND-Pasang Kerah Nonjol61. FRACTURED COLLAR POINT- balik pucuk kerah jebol62. UNSYMETRICAL AT COLLAR SETTING- pasang kerah tidak sesuai63. INCORRECT LABEL SETTING- pemasangan label tidak benar64. FAULTY LABEL-salah label65. UNEVEN LABEL SETTING- pasang label tidak rata66. LABEL OFF CENTER-label kurang SETTING SLANTING-pasang label miring68. ALLOWANCE LABEL SHOWING-pasang label balap69. MISSING LABEL-tidak ada label kelupaan 70. NOT FOLLOWING FOLDED MARK OF LABEL-tidak ikut lipatan label71. FRONT PLAKET SLATING/NOT STRAIGHT-plaket miring/ tidak lurus72. HI-LOW FRONT PLAKET- plaket panjang sebelah73. MISMACH FRONT PLAKET WITH BODY-badan dengan plaket tidak rata74. UNEVEN FRONT PLAKET TOP STITCH-stitch plaket tidak rata75. WAVY A LONG CENTER FRONT- plaket bergelombang76. INCONSISTANT BOTTON POSITION- jarak kancing tidak rata77. POOR POCKET SHAPE- bentuk kantong jelek78. INCORECT POKET BLOKING-bloking kantong tidak benar79. INCORECT POKET PLACEMENT-penempatan kantong tidak benar80. POKET SLANTING- kantong miring81. UNEVEN POKET HEM-klim kantong tidak rata82. FLAPS SHOTER ACHGER IN WIDTH THAN POKET-tutup kantong lebih kecil /panjang dari kantong83. POKET ALLOWANCE VISIBLE OUTSIDE-alowance kantong kelihatan84. PLEATIN IN POKET-pasang kantong kelipat86. EXCESS STITCHING AT POKET BLOKING- jahitan lebih pada bloking kantong86. BOX PLEAT- Ada lipatan pada jahitan kotak87. SIDE PLEAT-Ada lipatan pada jahitan samping88. UNEVEN JOINNING FRONT & BACK YOKE- sambungan bahu depan belakang tidak sama89. UNEVEN STITCHING AT BACK YOKE-stitch bahu belakang tidak rata90. BACK PLEAT OFF CENTER-Lipatan belakang tidak pas tengah91. INCORRECT PLEAT POSITION- posisi lipatan belakang salah92. POOR PLATE SHAPE-bentuk rempel belakang jelek93. 94. JOINING YOKE BACK-Sambungan belakang94. SLEVE SETTING-Pasang Tangan95. UNEVEN JOINING SLEVE & BODY- pasang tangan & badan tidak rata/tidak sama96. UNEVEN SLEVE LENGHT-panjang tangan kiri kanan tidak sama97. UNEVEN SLEVE PLAKET WIDTH-lebar plaket tangan kiri kanan tidak sama98. UNEVEN PLACKET BLOKING-blocking plaket tangan segitiga tangan 99. POOR SLEVE PLACKET SHAPE-bentuk plaket tangan GAPPING AT ARM HOLE STITCH-stitch lingkar lengan kurang GREAT ARM HOLE STITCH- stitch lingkar lengan terlalu ARMHOLE-lingkar tangan STITCH AT ARMHOLE-stik lingkar tangan tidak SIDE SEAM-klim pinggir tidak LOW SIDE SLIT-side slit tidak SIDE SLIT STITCH-stik side slit tidak rata107. RAW EDGE AT SIDE SEAM-kain kelihatan seperti jebol pada klim AT SIDE SEAM-klim pinggir ON CUFF-pasang manset AT CUFF SETTING-pasang manset CUFF SHAPE-bentuk manset HEM-jalur TOP STITCH-stik CURVE AREA NOT ROUND-bulatan manset tidak VISIBLE OUT SIDE AT CUFF TOP STITCH-stik menset CUFF WIDTH-lebar manset CUFF-manset tidak SEAM AT BOTTOM HEM-klim bawah BOTTOM HEM-klim bawah tidak BOTTOM HEM-klim bawah AT BOTTOM HEM-klim bawah AT BOTTOM HEM-klim bawah tidak AT BOTTOM HEM-klim bawah BUTTON-salah BUTTON-kancing pecah/ BUTTON POSITION-posisi kancing BUTTON SPACING-jarak kancing tidak BUTTON STITCHUNG-kancing OF BUTTON-kancing SEWN BUTTON-kancing hanya dijahit ENOUGH THREAD AT BUTTON STITCHING-kancing kurang APART BUTTON HOLE-lubang kancing lebih BUTTON HOLE SPACING-jarak lubang kancing tidak BUTTON HOLE STITCHING-lubang kancing BUTTON HOLE-jahitan lubang kancing ke SIZE STICKER ON POLYBAG-salah BARCODE TAG-salah barcode SPACE TOO BIG/OVERLAP-tie jarak terlalu besar/tumpang OFF CENTER-plaket tidak OFF CENTER-label kurang POLYBAG-polybag IRON-gosokan minyak/kotor/ CHEW-lobang/bekas lobang EDGE-ujung OF STITCH-loncat/putus/melesetIstilah istilah Quality Control di industri garment manufaktur diatas,sering di gunakan dala penemuan cacat pada hasil produksi.
Pelaksanaantugas karyawan ini ditujukan untuk mengoptimalkan tanggung jawab yang dipikul oleh kalangan karyawan. Fungsi Planning dalam perusahaan (manufacture) dijalankan oleh bagian PPIC ( Production Planning and Inventory Control ). Disamping memiliki fungsi production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory.

Daftar Istilah Istilah Di Industri Garment ā€œLife is study, if you don’t study you look like not lifeā€ Daftar Istilah Istilah di Industri Garment harus diketahui oleh pelaku industri garment tersebut. Dengan adanya pemahaman istilah ini semuanya akan seragam dan sekata dalam implementasinya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas di bidang tertentu. Istilah istilah dalam industri garment ada banyak sekali, namun semuanya dipelajari dan dibiasakan sehingga akhirnya menguasai dengan sendirinya. Istilah istilah ini akan anda temui jika menekuni industri garment, tentunya daftar istilah yang disebutkan dalam artikel ini terbatas, masih banyak istilah istilah lain. Penulis akan menambahkan istilah istilah lainnya pada kesempatan selanjutnya jika mendapatkan pengetahuan lainnya. Berikut ini adalah beberapa daftar istilah yang biasa di temukan di dunia garment dan fashion. Daftar Istilah di Industri Garment Fabric Fabric merupakan istilah lain dari kain. Fabric adalah kumpulan serat serat baik dari serat alami, buatan, maupun sintesis yang diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu bahan baku. Fabric inilah yang nantinya menjadi bahan baku utama dalam industri garment. Fabric Weight, Fabric Weight adalah berat fabric baik sebelum ataupun sesudah washing. Approval, Approval adalah acuan persetujuan dari Buyer untuk standarisasi pengerjaan. Baik itu approval fabric maupu aksesories. Benang, Benang adalah sebuah serat yang didapat dari bahan alami maupun buatan. Tebal tipisnya benang tergantung apa yang dibutuhkan. Biasanya dilambangkan dengan Tex, misalnya text 21, text 27, dan yang lainnya. Aksesories, Aksesories adalah bahan pelengkap yang digunakan untuk pakaian, misalnya Kancing, Renda, Zipper, Drawcord, Mobilon Tape, Label, Neck Tape, dan lain-lain. Accu Mark, Accu Mark adalah alat yang dilengkapi komputer digunakan untuk mendesain pakaian, membuat pola, grading sampai gambar penataan pola. Automatic Steam Iron, Automatic Steam Iron adalah seterika otomatis yang dilengkapi pengatur suhu dan air yang secara otomatis dapat mengatur pemberian uap. Bundel, Bundel adalah ikatan dari sejumlah komponen pakaian yang biasanya siap loading untuk di sewing. Bor Kain, Bor Kain adalah alat bor yang digunakan untuk memberi tanda pada komponen pakaian, misalnya tempat saku, kupnat, dan lain-lain. Course, Course adalah arah jeratan kain rajut. Core Spun, Core Spun adalah benang inti multifilament yang dibungkus oleh serat-serat spun. Cacat Kritis, Cacat atau Reject Kritis adalah cacat jahitan pada pakaian yang terlihat dan menyebabkan pakaian tidak dapat dipakai. Cacat Major, Cacat atau Reject Major adalah cacat jahitan pada pakaian tetapi pakaian masih dapat dipakai. Cacat Minor, Cacat atau Reject Minor adalah cacat jahitan kecil pada pakaian dan tidak begitu terlihat. Face to Face, Face to Face adalah penyusunan kain dengan posisi bagian luat kain saling beradu. Face Down, Face Down adalah penyusunan kain dengan posisi bagian luar kain menghadap ke bawah. Face Up, Face up adalah penyusunan kain dengan posisi bagian luar kain menghadap ke atas. Fashion, Fashion adalah mode pakaian. Grading, Grading adalah memperbesar atau memperkecil pola sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Glace Cotton, Glace Cotton adalah benang kapas yang permukaannya diberi lapisan khusus sehingga menjadi kaku dan licin. Interlining, Interlining adalah kain yang digunakan sebagai pengeras komponen tertentu pada pakaian. Intralooping, Intralooping adalah pembentukan jeratan dari sebuah lengkungan benang yang dikait oleh lengkungan berikutnya dari benang yang sama. Interlooping, Interlooping adalah pembentukan jeratan dari sebuah lengkungan benang atas yang dikait oleh lengkungan benang bawah. Interlacing, Interlacing adalah pembentukan jeratan dari sebuah lengkungan benang atas yang melingkar pada lengkungan benang bawah. Jeratan Rantai, Jeratan Rantai adalah jeratan yang terbentuk dari satu atau lebih benang jarum yang menembus kain dan membentuk lengkungan, kemudian dijerat oleh lengkungan berikutnya sehingga bentuk jeratannya seperti rantai. Jeratan Kunci, Jeratan Kunci adalah jeratan yang terbentuk dari dua atau lebih kelompok benang, dimana benang atas menembus bahan dan dikunci oleh benang bawah atau benang sekoci. Jpm, Jpm adalah jeratan per menit. Katup Sleret atau Zipper Katup Sleret atau yang dikenal dengan Zipper adalah dua helai kain dengan ukuran tertentu yang salah satu sisinya masing-masing mempunyai gigi berbentuk spiral atau berbentuk rantai yang terbuat dari metal atau nylon dan diberi tarikan serta kunci pada ujung gigi sehingga bisa saling menutup apabila ditarik. Kertas Pola, Kertas Pola adalah kertas khusus berwarna putih yang digunakan untuk membuat pola. Kertas Anti Lengket, Kertas Anti Lengket adalah kertas putih tipis yang diletakkan di antara susunan kain untuk mencegah agar komponen yang dipotong tidak lengket satu dengan yang lain. Kertas Marker, Kertas marker adalah kertas khusus dengan lebar tertentu dan berbentuk rol untuk menggambar penataan pola. Kerah Shanghai, Kerah Shanghai adalah kerah kecil yang dipasang berdiri pada leher. Kerah Langsung, Kerah Langsung adalah kerah yang dibuat langsung menyatu dengan bagian badan depan. Kerah Bulat, Kerah Bulat adalah kerah yang berbentuk bulat dan dipasang agak berdiri. Kerah Rebah, Kerah Rebah adalah kerah yang dipasang pada leher dengan posisi rebah atau jatuh ke bagian depan. Lay Out By Product, Lay out By Product adalah tata letak mesin berdasarkan urutan proses pengerjaan. Lay Out By Operation, Lay Out By Opeartion adalah tata letak mesin berdasarkan kelompok operasi pengerjaan. Lay Out By Stationary, Lay Out By Stationary adalah tata letak mesin yang dapat dipindahkan mengikuti bahan baku yang diolah. Law Warp, Law atau Warp adalah arah panjang kain. Marker, Marker adalah gambar penataan pola. Pattern, Pattern adalah potongan potongan berbentuk pola dasar dari bagian garmen yang nantinya dijadikan acuan dalam pemotongan fabric. Cutable, Cutable adalah fabric maksimum yang bisa dipotong, biasanya cutable lebih digunakan untuk mengukur lebar fabric & besar nya lebih kecil dari lebar marker maupun lebar fabric. End to End, End to End adalah ukuran maksimum dari ujung ke ujung dalam fabric, biasanya istilah End to End digunakan untuk mengukur lebar fabric. One way, One way adalah arah potong dengan satu arah Two way, Two way adalah arah potong dengan dua arah Manufaktur, Manufaktur adalah pembuatan barang-barang dengan skala besar baik dengan tangan maupun mesin. Marcerisasi, Marcerisasi adalah proses penyempurnaan pada bahan kapas untuk meningkatkan ketahanan kusut. Multifilament, Multifilament adalah beberapa benang filament yang dirangkap dan digintir menjadi satu dan diberi penyempurnaan resin yang dapat menyatukan rangkapan tersebut. Mon Voven, Mon Voven adalah kain yang dibuat dari lapisan-lapisan surat secara mekanik, kimia, thermal atau saling mengkaitkan antar serat menggunakan jarum. One Way Spreader, One way Spreader adalah mesin penggelar dan penyusun kain yang berjalan satu arah dengan permukaan kain menghadap ke atas atau ke bawah. Operations Process Chart, Operations Process Chart adalah bagan proses pengerjaan yang disesuaikan dengan urutan pengerjaannya. Penakik, Pekanik adalah alat untuk memberikan tanda takil dengan bentuk V atau lurus pada bagian tertentu komponen. Pakan Weft, Pakan atau Weft adalah arah lebar kain. Sintetik, Sintetik adalah buatan atau tiruan. Soft Cotton, Soft Cotton adalah benang kapas yang pada waktu proses pengelantangan atau pencelupan ditambahkan zat pelemas. Tailor, Tailor adalah tukan jahit pakaian. Translucent, Translucent adalah transparan atau tembus pandang. Thermal, Thermal adalah suhu panas atau pemanasan. Up to date, Up to date adalah tidak ketinggalan zaman atau mengetahui kabar terbaru Wash and Wear, Wash and Wear adalah cuci, keringkan langsung pakai. Wale, Wale adalah arah jajaran kain rajut. Waktu Standar, Waktu Standar adalah waktu kerja yang dilakukan oleh operator yang mempunyai keterampilan standar untuk pekerjaan tertentu. Waktu Kerja, Waktu Kerja adalah waktu efektif untuk bekerja. Wased Cotton, Wased Cotton adalah benang kapas yang pada waktu penyempurnaan diberi minyak parafin atau silikon sehingga benang tahan gesekan. Demikian daftar istilah yang lazim ditemui ketika memasuki dunia industri garment, sangat penting untuk mengetahui istilah istilah tersebut, sehingga jika ada pembicaraan maupun pembahasan mengenai garmen akan terjalin komunikasi searah dan sekata sekaligus menghindari kesalahpahaman. Tidak ada kata terlambat dalam belajar, mari tingkatkan potensi maksimal diri kita sehingga dapat bermanfaat bagi semuanya. Terima kasih telah mengunjungi blog ini, terus nantikan update artikel selanjutnya ^^.

Pengujiantarik (tensile test) adalah salah satu metode pengujian yang paling umum digunakan pada lab QC atau R&D diberbagai industry. Prinsip dasar pengujian Tarik adalah mesin uji memberikan Quality Control QC vs Quality Assurance QA ā€œLife is study, if you don’t study you look like not lifeā€ Quality Control QC vs Quality Assurance QA adalah departemen yang memiliki perbedaan fungsi dan job. Akan tetapi bagi sebagian orang salah kaprah menafsirkannya. Keduanya berperan penting dalam hal kualitas. Sebagaimana yang kita tahu salah satu faktor yang sangat penting dalam persaingan pasar adalah kualitas suatu produk maupun layanan. Kualitas sering dijadikan sebagai suatu tolak ukur dan pembeda untuk suatu produk dan layanan antara satu produsen dengan produsen lainnya. Oleh karena itu, semua produsen dan penyedia layanan selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas produk ataupun kualitas layanannya. Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat baik atau buruknya mutu suatu produk yang dihasilkan dan apakah produk yang dihasilkan tersebut sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan ataupun kesesuaiannya terhadap kebutuhan. Di tengah persaingan yang begitu ketat termasuk persaingan industry garment di dalamnya, quality akan berpengaruh pada kelangsungan hidup pabrik tersebut. Jika ada complain dari garmen ekspor, maka hal tersebut akan menjadi issue yang besar bahkan bisa mengakibatkan pabrik garment tersebut gulung tikar. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, perusahaan manufaktur produsen umumnya akan menggunakan dua teknik yaitu teknik pengendalian kualitas Quality Control dan teknik penjaminan kualitas Quality Assurance. Kedua teknik tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa produk akhir atau layanan memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang ditetapkan. Pada dasarnya tujuan adanya Quality Control dan Quality Assurance adalah untuk menjaga quality produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Banyak diantara kita yang kurang jelas tentang perbedaan QC dan QA, bahkan banyak juga menganggap keduanya adalah bagian dan melakukan fungsi yang sama. Namun pada dasarnya QC dan QA adalah dua fungsi dan teknik penjagaan serta peningkatan kualitas yang berbeda. Dalam artikel kali ini akan sedikit diulas mengenai perbedaan QC vs QA seperti di bawah ini a. Quality Control QC Suatu perusahaan dapat menentukan standar kualitas, proses, dan prosedur internal masing-masing dan mengembangkannya dari waktu ke waktu, kemudian pihak-pihak yang berkepentingan stake holder tersebut diminta untuk mengikutinya. Proses untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan inilah disebut dengan proses pengendalian kualitas atau Quality Control. Di sini penulis akan membahas fungsi quality control secara umum. Setiap organisasi yang menerapkan Quality Control QC harus memiliki pedoman kualitas yang biasanya disebut dengan quality manual. Quality Manual tersebut akan memberikan panduan kualitas ke berbagai unit kerja dan departemen. Dengan demikian, setiap individu dalam organisasi menyadari apa yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya sesuai dengan yang tertera dan disebutkan dalam Quality Manual. Pada dasarnya, Quality Control ini berkaitan dengan kegiatan operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas. Tujuan utama pengendalian kualitas atau quality control adalah memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan sejak awal. Jika ditemukan produk yang cacat maka diperlukan tindakan perbaikan yang sesuai, dan apabila ditemukan kecacatan yang sangat fatal, perlu adanya konfirmasi dari Buyer apakah produk tersebut boleh dikirimkan atau perlu penundaan sampai waktu yang telah ditentukan. Jika ada penundaan pengiriman delay shipment maka factory bisa dikenai charge / denda atas keterlambatan pengiriman dan buruknya quality tersebut jika tidak dikonfirmasi. Seorang quality control mempunyai teknik dan alat tersendiri yang digunakan untuk melakukan aktifitasnya, secara umum terdapat tiga teknik quality control yang digunakan oleh mayoritas perusahaan manufacturing yaitu inspeksi Inspection, pengambilan sample secara statistik Statistical Sampling dan tujuh alat pengendalian kualitas QC Seven Tools. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga teknik quality control tersebut a. Inspeksi, Inspeksi atau Inspection adalah proses menguji produk yang akan dikirim ke pelanggan untuk memastikan tidak ada yang cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah ditentukan. Dalam industry garment, produknya adalah garmen jadi bisa berupa kemeja, t-shirt, pant, skirt, tank top dan jenis lainnya. Inspeksi ini dilakukan mulai dari bahan baku material sampai dengan menjadi garmen siap ekspor. Biasanya ada tim khusus untuk melakukan inspeksi tersebut. Pengendalian quality harus dilakukan dari awal sampai dengan akhir untuk benar benar menghasilkan produk yang diinginkan, dalam hal ini adalah garmen jadi. b. Statistical Sampling, Statistical Sampling atau pengambilan sample adalah proses memilih sejumlah unit ataupun produk secara acak dari suatu batch atau lot untuk diperiksa kembali dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang ditentukan. Hal ini bisa dilakukan secara random per masing masing batch untuk mewakili dari hasil inspeksi. Dalam pedoman quality control, mereka cukup melakukan pengujian dengan menggunakan metode random secara acak untuk menghasilkan kesimpulan yang mewakili semuanya. Jika dalam pengambilan sample secara random ditemukan reject / cacat yang melebihi batas toleransi, maka bisa disimpulkan bahwa produk tersebut failed / reject, meskipun seorang quality control tidak mengecek secara keseluruhan 100%. c. QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian, QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri dari Histogram, Scatter Diagram, Control Chart, Check Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan Flow Chart. Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu menemukan ketidaksesuaian dan kecacatan pada produk. Selengkapnya, penulis akan membahas dalam artikel selanjutnya. Baca juga Quality Control QC b. Quality Assurance QA Quality Assurance QA atau jika diterjemahkan langsung ke dalam bahasa Indonesia adalah ā€œPenjaminan Kualitasā€. Istilah ā€œAssuranceā€ atau ā€œJaminanā€ adalah untuk menyatakan suatu kepastian atau pun kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Quality Assurance QA menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan memastikan proses pembuatan produk tersebut sesuai dengan standar dan persyaratan yang telah ditentukan. Quality Assurance merupakan suatu pendekatan yang berbasis proses process base approach yang tujuan utamanya adalah mencegah produk cacat mulai dari tahap perencanaan planning hingga tahap pengiriman produk ke pelanggan sehingga menghindari terjadi pengerjaan ulang re-work dan keluhan pelanggan yang akan merugikan reputasi perusahaan serta pengeluaran biaya biaya akibat kualitas yang buruk. Quality Assurance adalah proses yang pro-aktif yaitu melakukan penekanan terhadap perencanaan, dokumentasi dan penentuan panduan kualitas pada awal proyek dimulai untuk memahami persyaratan dan standar kualitas yang diharapkan. Setelah semua persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut di identifikasikan, maka diperlukan pengembangan perencanaan untuk memenuhi persyaratan dan standar kualitas yang diinginkan tersebut. Secara struktural antara departemen QC dan QA tidak saling berhubungan, karena departemen QA berdiri secara independen. Akan tetapi pada prakteknya, departemen QC berada di bawah departemen QA akan tetapi tidak saling berhubungan. Sebelumnya telah dibahas mengenai teknik pengendalian quality oleh QC, sekarang penulis akan membahas teknik dan alat yang digunakan oleh quality assurance QA. Sama halnya dengan QC, dalam QA juga terdapat tiga teknik ataupun alat yang digunakan untuk menjamin kualitas suatu produk yaitu quality audit, process analysis, quality management dan control tools. Berikut penjelasan mengenai teknik oleh quality assurance a. Quality Audit, Dalam quality audit, suatu tim ahli yang berasal dari pihak ketiga eksternal bukan dari internal perusahaan akan melakukan peninjauan proses dan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan. Apabila ditemukan perbedaan antara apa yang dilakukan dengan apa yang dinyatakan dalam prosedur atau proses maka perusahaan yang bersangkutan perusahaan yang diaudit diminta untuk melakukan tindakan perbaikan Corrective Action. Pihak ketiga dari eksternal tersebut juga akan memberikan saran saran untuk perbaikan pada proses prosesnya. Quality Audit ini memastikan proses dan prosedur yang telah disetujui dan yang telah ditentukan tersebut telah dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh pihak yang bersangkutan. b. Process Analysis, Proses Analisis adalah proses untuk menganalisis setiap proses untuk menemukan kemungkinan potensi terjadinya produk cacat ataupun proses proses yang tidak memiliki nilai tambah kemudian carikan akar penyebabnya dan lakukan tindakan perbaikannya. Dari proses analisis tersebut, bisa ditemukan penyebab masalah beserta problem solvingnya untuk produk tersebut. c. Quality Management dan Control Tools, Quality Management dan Control Tools mencakup berbagai teknik diagram yang membantu untuk menemukan permasalahan, ide perbaikan, pengambilan keputusan dan prioritas permasalahan yang harus diselesaikan. Contoh alat alat Quality Management and Control Tools ini diantaranya seperti Diagram Pohon, Diagram Afinitas, Diagram Jaringan dan lain-lainnya. Selengkapnya akan dibahas pada artikel selanjutnya. Baca juga Tahapan Dalam Pemeriksaan Garmen Setelah mengetahui tentang teknik dan alat yang digunakan oleh keduanya, penulis dapat menemukan dan menyimpulkan perbedaan mendasar antara Quality Control QC dan Quality Assurance QA. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara Quality Control dan Quality Assurance. a. Pertama, Quality Control lebih bersifat untuk mengendalikan quality sementara Quality Assurance lebih bersifat sebagai penjamin dari quality tersebut. QA berhak memberikan kritik dan saran kepada QC untuk tetap menjaga dan mengendalikan quality produk. Karena QA bertanggung jawab menjamin quality tersebut. b. Kedua, Quality Assurance lebih fokus terhadap pencegahan cacat sedangkan Quality Control fokus pada identifikasi atau menemukan cacat. c. Ketiga, Di dalam Quality Assurance, pihak QA mencari cara yang paling efektif untuk menghindari cacat sedangkan di dalam Quality Control pihak QC berusaha untuk mendeteksi kecacatan dan kemudian mencari cara perbaikan untuk membuat kualitas produk menjadi lebih baik. d. Keempat, Quality Assurance QA adalah proses bersifat pro-aktif sedangkan Quality Control QC adalah proses bersifat reaktif. e. Kelima, Quality Assurance QA merupakan pendekatan berdasarkan proses process base approach sedangkan Quality Control QC merupakan pendekatan berdasarkan produk product base approach. f. Keenam, Quality Assurance QA melibatkan proses dalam menangani masalah kualitas sedangkan Quality Control QC melakukan verifikasi terhadap kualitas produk itu sendiri pada produknya. g. Ketujuh, Kualitas Audit Quality Audit merupakan salah satu contoh proses yang ada pada Quality Assurance QA sedangkan Inspeksi dan Pengujian testing terhadap produk merupakan contoh proses pada Quality Control QC. Meskipun memiliki perbedaan dari segi teknis dan konsep kerja, tujuan dan fungsi kedua departemen ini sama, yaitu untuk quality yang sesuai dengan ketentuan. Setelah membahas perbedaan di antara keduanya, berikut ini akan dipaparkan manfaat departemen Quality Control QC dan Quality Assurance QA dalam industry manufacturing, yaitu a. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sesuai dengan ketentuan, b. Menghindari pemborosan waste dari ganti reject, c. Meningkatkan efisiensi operasional dari re-work, d. Memberikan kepuasan pada pelanggan terhadap quality, e. Mengurangi pekerjaan ulang yang merugikan dalam segi financial maupun waktu, f. Memotivasi tim dalam bekerja lebih baik dengan standar kualitas yang tinggi, g. Meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap produk, Demikianlah perbedaan tujuan dan fungsi dari departemen Quality Control dan Quality Assurance. Pada dasarnya kedua departemen ini memiliki manfaat yang sama yaitu untuk kepentingan quality produk. Secara mudahnya, Quality Control bersifat sebagai pengendali quality sementara Quality Assurance bersifat sebagai penjamin quality dari produk tersebut. Keduanya sangat berhubungan erat untuk menghasilkan standar quality yang ditentukan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya, kritik dan saran amat sangat membangun penulis untuk mengembangkan keilmuannya. Dengan adanya artikel ini, tidak menjamin penulis lebih mengetahui tentang detail materi. Terima kasih atas support & kunjungannya, mari sama sama belajar dan terus di blog ini untuk menantikan update artikel selanjutnya^^. Referensi Belikoleksi Istilah Istilah Dalam Islam online lengkap edisi & harga terbaru May 2022 di Tokopedia! āˆ™ Promo Pengguna Baru āˆ™ Kurir Instan āˆ™ Bebas Ongkir āˆ™ Cicilan 0%. Website tokopedia memerlukan javascript untuk dapat ditampilkan. Abrasion Resistance The ability of a fabric to withstand loss of appearance or surface through surface wear or rubbing. Acrylic Fiber Generic name for man made fibers derived from polyacrylonitrile. Features a soft , woolly hand ; wash and wear performance ; brilliant high shade colors ; good sunlight and wrinkle resistance. Air Jet Spinning During Air Jet Spinning yarn is made by wrapping fibers around a core stream of fibers with compressed air. In this process , the fibers are stretched to the appropriate size , then fed to the air jet chambers where they are twisted , first in one direction , then in the reverse direction in a second chamber. The yarn is stabilized after each operation. Yarn produced on Air Jet pills less because the spinning process creates a tighter outer wrap which holds typically loose polyester fibers experienced in Open End Spinning in place. Fewer loose polyester fibers means less pilling. Argyle A popular design for knitted fabrics, both hand and machine knit. Two or three colors generally are used in a diamond-shaped pattern. Banded Fabric is folded double and sewn down. Refers to tee shirt collars and staff shirt sleeves Basketweave A variation of a plain weave in which two or more yarns weave alike in both the warpVertical and Filling Horizontal directions. The name probably derives from the similarity to basket work structures. The weave produces a rather LOOSE construction. Berber A texture very similar to Sherpa, but with a heavier, more woolen texture - used for Outerwear Bird's-eye A pattern that resembles a bird’s eye. Buckram backing Stiff fabric used to give shape and form to items like caps, belts, etc. Also used to stabilize embroidery, edges. Burguntal Cloth Constructed from 100% nylon. This durable base fabric has a water repellent finish applied to the face, which prevents water drops from soaking into the back is coated with Polyurethane for added water resistance and wind protection. Byron Collar Collar with large points and not much of a roll; named after the English poet Lord Byron. Cap Sleeves Sleeve type used mainly in ladies styles but is also used in unisex styles. Standard tee sleeve length is approximately to the elbow. Cap sleeves would fall midway between the elbow and the shoulder. Carded Cotton Yarn that has been cleaned, aligned and formed into a continuous untwisted strand but has NOT gone through additional spinning processes like combing or ringspinning. Carding Preliminary process in yarn spinning. Fibers are separated and made into more parallel-untwisted strand called SLIVERS. This process also removes most of the impurities and a certain amount of short or broken fibers. Center line/ Center Crease Helps line up garment for screenprint or - if line is not actually centered,it is more difficult to center logo. Chevron A zigzag stitch VERY similar to Herringbone Colorfast A term used to describe fabrics of sufficient color retention so that no noticeable changes in shed takes place during the ā€œnormalā€ life of the garment. Constructed Crown of a cap has Buckram to give the cap shape even when it is not being worn. Coolmax Certification mark of the Dupont Company, for knitted fabrics made of POLYESTER fibers that are grooved on the outside to facilitate better wicking and moisture evaporation. Cordura Trademark of Dupont Company, for air-textured nylon yarn. Core Vents Efficiently dissipate excess body heat and perspiration vapor. Cotton Cotton is named for a shrubby plant genus Gossypium of the MALLOW family, for the fibers surrounding the seeds, and for the cloth woven from the spun fibers. Each of the seeds, which are contained in capsules, or bolls, is surrounded by white or cream-colored downy fibers that flatten and twist naturally as they dry. Cotton is tropical in origin but is now cultivated worldwide. It has been spun, woven, and dyed since prehistoric times. Coverseaming/Coverstitching Two needles to overlap the threads underneath, reinforcing the seams with a smooth layer of threads. looks similar to double needle stitching Crocking The tendency of excess dyes to rub off. Napped a pile fabrics in deep colors are most likely to crock. Industry has set standards and tests to measure and prevent crocking. With the PIGMENT dye process this can occur if the garment is NOT washed before worn. CrossWinds Lightweight wind protection. CrossWinds shells are extremely packable and compressible. Denier Is to polyester as Singles is to cotton, however with Denier, the SMALLER the number of denier the THINNER the strand of polyester and the LARGER the number the THICKER the strand of polyester. This is the OPPOSITE of singles. Dobby When weaving fabric - geometric shapes are woven into the weaving pattern. DryPoint ā„¢ Semi-Oxford A modified basket weave of 100% Nylon coated with Ether-based Poly Urethane. Extremely durable and absolutely waterproof. End-On-End An alternating color or striped effect. Enzyme Wash A fabric softening process that gives a soft hand to fabric and wears the color VERY slightly. Does NOT have a washed out look like PIGMENT DYE. Four-needle stitching Used to reinforce the waistband in shorts and sweatpants. French Placket Is to woven shirts as a set-on placket is to staff shirts. Glen Plaid Popular Scottish pattern for sportswear characterized by checks of two different sizes with similar color patterns. Made in many grades of fabric. Graded Collar The size of the collar changes proportionally with the size of the shirt. Greige Gray Goods Knitted or woven fabrics of all fibers in an unfinished state, after they have been woven and before dyeing or finishing. Grommet An eyelet of firm material ex Metal to strengthen or protect an opening. Gusset Insert as in the sleeve seam or side panel - Crossgrain crew to widen and strengthen. Hand The ā€œfeelā€ of a fabric or print. Heather Blended fibers combined to create a vari-colored effect; heather gray. Heathered fabric typically contains 3 fibers cotton, polyester or rayon. In any of the garments that ALPHA carries an ASH or BIRCH or Heather Grey, Steel Grey, Light Steel, etc. The name may vary per mill these colors are NEVER 100% Cotton. Another fiber MUST be added with the cotton in order to achieve the necessary color. PLEASE NOTE If a fabric contains 95% cotton it can be LEGALLY labeled 100% cotton, however, the mills that ALPHA carries will state the proper content on the garment label for these colors. HyventMicro Failleweave A 100% coated Nylon flat ribbed fabric that is waterproof, windproof and very breathable with excellent abrasion and durability characteristic. Treated with a Durable Water Repellant finish to shed water. Interlock Double knit construction makes this the heaviest of the 3 to a Jersey knit except both front and back of the fabric look is the tightest weave, gives the smoothest surface and the finest hand. Jacquard A design or pattern in the fabric and/or collar Kangaroo Pocket A large front single pocket, with side openings allowing both hands to be inserted, meeting in the Middle.See Also muff pocket Kasha lining A lining principally for jackets featuring cotton flannel, napped face and imitation chambray back Knapping Refers to the inside of a fleece garment. Garment fabric brushed with a wire brush to give a very soft hand. Kodel Polyester fiber created and trademarked by Eastman Kodak Co. Lisle Yarn Refers to type of yarn. This type of yarn has a soft hand is a very fine count singles and is 2 ply. Low Profile Any crown of a cap that is LESS than 4ā€ in height. Not to be confused with DO have low profile caps that are STRUCTURED. Lyocell Generic name for TENCEL Marled Yarn Twisting a solid color yarn with a yarn of various colors to create a varied color effect. Medium Weight Classification for fabric of 22 to 24 single yarn, where the number of yarn denotes the overall fabric weight. Melton Wool A heavily felted non-lustrous fabric. The heaviest type is used in outerwear. Mercerization Treatment for fabric cotton yarn or cloth that swells the fiber and gives it LUSTER or shine. Slightly preshrinks yarn and makes it stronger. This also helps with dye acceptance and improves fabric absorbency. Moleskin Supposed to simulate fur of a mole. Carded cotton is knapped or brushed and then sheared for smoothness to provide a suede fur effect. MTR Fleeceā„¢ Maximum Thermal Retention A non-pilling, 100% polyester fleece that provides a soft, warm insulating layer. Weighing about half as much as wool, MTR Fleeceā„¢ is quick drying and remains warm even when wet. Muff pocket A large front single pocket, with side openings allowing both hands to be inserted, meeting in the middle. See also kangaroo pocket Nailhead A woven in or engineered design. Neoprene A generic name for a type of synthetic rubber. Nu-Blend Jerzees Trademark process of spinning yarn that virtually eliminates pilling. Omni-Dryā„¢ Process keeps you dry and warm whatever the activity by drawing moisture to the fabric face where it wicks across the surface and evaporates. The rate of evaporation increases with the amount of moisture. Open End Spinning A system of spinning based on the concept of introducing twist to the yarn by rotating the yarn end at a gap in the flow of fibers between the delivery system and the yarn package; a much faster operation than ring spinning. Open-end yarn has a coarser hand than ring spun cotton. Oxford A modified plain or weave. Can be striped or checked by using groups of various colored yarn. Piece Dyed This term is used when the knitted cloth is dyed, prior to being assembled into a finished product. Pilling Accumulation of fibers on the surface of a fabric, caused by wear and washing. In 50/50 fabric, cotton fibers tear and become tangled with the stronger fibers on the surface of the higher cotton content results in less pilling. Pima Cotton Refers to type of cotton. Originally grown by the Pima Indians in the South West part of the United States. It’s natural color is yellow as opposed to white for other cotton. It’s a very fine, long staple refers to the length of the individual fibers cotton. It is a very soft and strong fiber that accepts dye well. Pinwale A very narrow ridge or rib in a fabric from 16 to 23 wales to the inch EX Pinwale corduroy. Pique Pee-kay A knit sometimes called LaCoste because that company popularized its a distinct right and wrong right side resembles a Honey Comb or a waffle and the wrong side is flat and a course firm hand an generally uses fine yarns. Placket A slit extending down the front of a shirt from the neck. The slit is usually secured with buttons Poly Nosic Type of fabric that has a TWILL texture with a VERY soft ā€œsilk likeā€ feel. This fabric will also protect against 95% of the UV rays from the sun. Quarter Turning Eliminates the center line by rotating the shirt at 900 so that the fold line is then under the arms. Currently, imprinters like this feature because it eliminates the center line. Quilted jacket Jacket featuring a lining with two or more layers and a padded filling. Raglan A type of sleeve sewn in with seams slanting outward from the neck to the underarm. Reinforced Placket X-Box A square or rectangular sewn area used to strengthen and reinforce the bottom of a placket. Rib knit A form of knit fabric with vertical rows of knitting loops visible on both sides of the fabric features more elasticity than jersey knit. Ring Spun Cotton Yarn produced on ring frame equipment; typically, this is a finer yarn, producing a softer hand. Ringer T-shirt, with solid body featuring ribbed crew neck and sleeve bands in a contrasting color. Ripstop Very fine woven fabric, often NYLON, with coarse, strong yarns spaced at intervals so that tears will not spread. Saddle Shoulder Variation of a raglan sleeve, where the shoulder portion forms a straight band cut in the same piece with the sleeve. It is seamed front and back parallel to the shoulder instead of at an angle as in raglan style. Seamless Tubular Collar Increases durability of collar and prevents splitting of collar seams. Self collar Collar comprised of the same type of piece goods used in the shirt body. The collar is made by sewing the two collar parts together with a lining in the center for support.As in tanks tops and ladies items Set-in Sleeves Style of sleeve, which is sewn into the shoulder seam. The seam is straight up and down from the shoulder seam to the underarm. as opposed to the neck in RAGLAN sleeves. Sherpa As garment is woven, the outside of the fabric is brushed with a wire brush to give the garment a very soft ā€œfuzzyā€ feel. Shoulder-to-Shoulder Taping Shoulder seams, as well as neck seam are covered by tape or binding. This reinforces shoulder and neck seams, and reduces separation of the seams. Shrinkage Rate Approximately 4 - 5 % on most 100 % garments after pre-shrinking or compacting Sitka A long-lasting, super-waterproof coating made perfect for wet weather Structured Crown of a cap has Buckram to give the cap shape even when it is not being worn. Tactel Trademark of the Dupont Company, for filament nylon fiber. Talkeetna Design for all-season active outdoor sports, Talkeetna shells use Core Vents and our new Hyvent waterproof/breathable coating to help keep your body cool and dry. Tencel Trademark of Courtlands. The first new fiber to be introduced in over 50 years. Made from the natural cellulose found in trees especially grown for this purpose. When one tree is harvested another is planted. Characteristics * Very strong fiber * Soft, smooth hand * Excellent DRAPE when worn * Machine washable & Dryable * Low shrinkage * Wrinkle resistance Undervisor The colored material on the bottom side of the visor. Years ago, the undervisor was always green because this color was considered easiest on the eyes. Today, however, we do have silver underbills, however, in most circumstances, the color of the undervisor matches the color of the cap. Unstructured/Unconstructed When there is no buckram in the crown of a cap. The cap only has shape when placed on the head. Visor Peak The front of the hat or cap that extends out from the front panel and acts as a sunshade. Also, a type of headwear that consists of the peak or sunshade only so that the top of the head is exposed. When referring to a full cap, visor is interchangeable with peak. V-notch Triangular 2-ply patch of material sewn to the front of the neck for decorative purposes. Waffle Stitch used in KNIT goods to produce a series of square waffle-like designs. Wales The individual loops of a course vertical rows of loops also, when referring to corduroy, the amount of ridges per inch in the fabric. Water-Repellant The characteristic of a fiber to resist wetting. Most water repellent garments have a COATING to achieve water repellence. Welted Sleeve Cuffs ONE piece of rib knit material sewn on the cuff, collar or placket of a shirt. Yarn dyeing Yarn, which has been dyed prior to the weaving of the goods; follows the spinning of the yarn. Yoke A part of a garment fitted closely to the shoulders. Abrasion Resistance The ability of a fabric to withstand loss of appearance or surface through surface wear or rubbing. Acrylic Fiber Generic name for man made fibers derived from polyacrylonitrile. Features a soft , woolly hand ; wash and wear performance ; brilliant high shade colors ; good sunlight and wrinkle resistance. Air Jet Spinning During Air Jet Spinning yarn is made by wrapping fibers around a core stream of fibers with compressed air. In this process , the fibers are stretched to the appropriate size , then fed to the air jet chambers where they are twisted , first in one direction , then in the reverse direction in a second chamber. The yarn is stabilized after each operation. Yarn produced on Air Jet pills less because the spinning process creates a tighter outer wrap which holds typically loose polyester fibers experienced in Open End Spinning in place. Fewer loose polyester fibers means less pilling. Argyle A popular design for knitted fabrics, both hand and machine knit. Two or three colors generally are used in a diamond-shaped pattern. Banded Fabric is folded double and sewn down. Refers to tee shirt collars and staff shirt sleeves Basketweave A variation of a plain weave in which two or more yarns weave alike in both the warpVertical and Filling Horizontal directions. The name probably derives from the similarity to basket work structures. The weave produces a rather LOOSE construction. Berber A texture very similar to Sherpa, but with a heavier, more woolen texture - used for Outerwear Bird's-eye A pattern that resembles a bird’s eye. Buckram backing Stiff fabric used to give shape and form to items like caps, belts, etc. Also used to stabilize embroidery, edges. Burguntal Cloth Constructed from 100% nylon. This durable base fabric has a water repellent finish applied to the face, which prevents water drops from soaking into the back is coated with Polyurethane for added water resistance and wind protection. Byron Collar Collar with large points and not much of a roll; named after the English poet Lord Byron. Cap Sleeves Sleeve type used mainly in ladies styles but is also used in unisex styles. Standard tee sleeve length is approximately to the elbow. Cap sleeves would fall midway between the elbow and the shoulder. Carded Cotton Yarn that has been cleaned, aligned and formed into a continuous untwisted strand but has NOT gone through additional spinning processes like combing or ringspinning. Carding Preliminary process in yarn spinning. Fibers are separated and made into more parallel-untwisted strand called SLIVERS. This process also removes most of the impurities and a certain amount of short or broken fibers. Center line/ Center Crease Helps line up garment for screenprint or - if line is not actually centered,it is more difficult to center logo. Chevron A zigzag stitch VERY similar to Herringbone Colorfast A term used to describe fabrics of sufficient color retention so that no noticeable changes in shed takes place during the ā€œnormalā€ life of the garment. Constructed Crown of a cap has Buckram to give the cap shape even when it is not being worn. Coolmax Certification mark of the Dupont Company, for knitted fabrics made of POLYESTER fibers that are grooved on the outside to facilitate better wicking and moisture evaporation. Cordura Trademark of Dupont Company, for air-textured nylon yarn. Core Vents Efficiently dissipate excess body heat and perspiration vapor. Cotton Cotton is named for a shrubby plant genus Gossypium of the MALLOW family, for the fibers surrounding the seeds, and for the cloth woven from the spun fibers. Each of the seeds, which are contained in capsules, or bolls, is surrounded by white or cream-colored downy fibers that flatten and twist naturally as they dry. Cotton is tropical in origin but is now cultivated worldwide. It has been spun, woven, and dyed since prehistoric times. Coverseaming/Coverstitching Two needles to overlap the threads underneath, reinforcing the seams with a smooth layer of threads. looks similar to double needle stitching Crocking The tendency of excess dyes to rub off. Napped a pile fabrics in deep colors are most likely to crock. Industry has set standards and tests to measure and prevent crocking. With the PIGMENT dye process this can occur if the garment is NOT washed before worn. CrossWinds Lightweight wind protection. CrossWinds shells are extremely packable and compressible. Denier Is to polyester as Singles is to cotton, however with Denier, the SMALLER the number of denier the THINNER the strand of polyester and the LARGER the number the THICKER the strand of polyester. This is the OPPOSITE of singles. Dobby When weaving fabric - geometric shapes are woven into the weaving pattern. DryPoint ā„¢ Semi-Oxford A modified basket weave of 100% Nylon coated with Ether-based Poly Urethane. Extremely durable and absolutely waterproof. End-On-End An alternating color or striped effect. Enzyme Wash A fabric softening process that gives a soft hand to fabric and wears the color VERY slightly. Does NOT have a washed out look like PIGMENT DYE. Four-needle stitching Used to reinforce the waistband in shorts and sweatpants. French Placket Is to woven shirts as a set-on placket is to staff shirts. Glen Plaid Popular Scottish pattern for sportswear characterized by checks of two different sizes with similar color patterns. Made in many grades of fabric. Graded Collar The size of the collar changes proportionally with the size of the shirt. Greige Gray Goods Knitted or woven fabrics of all fibers in an unfinished state, after they have been woven and before dyeing or finishing. Grommet An eyelet of firm material ex Metal to strengthen or protect an opening. Gusset Insert as in the sleeve seam or side panel - Crossgrain crew to widen and strengthen. Hand The ā€œfeelā€ of a fabric or print. Heather Blended fibers combined to create a vari-colored effect; heather gray. Heathered fabric typically contains 3 fibers cotton, polyester or rayon. In any of the garments that ALPHA carries an ASH or BIRCH or Heather Grey, Steel Grey, Light Steel, etc. The name may vary per mill these colors are NEVER 100% Cotton. Another fiber MUST be added with the cotton in order to achieve the necessary color. PLEASE NOTE If a fabric contains 95% cotton it can be LEGALLY labeled 100% cotton, however, the mills that ALPHA carries will state the proper content on the garment label for these colors. HyventMicro Failleweave A 100% coated Nylon flat ribbed fabric that is waterproof, windproof and very breathable with excellent abrasion and durability characteristic. Treated with a Durable Water Repellant finish to shed water. Interlock Double knit construction makes this the heaviest of the 3 to a Jersey knit except both front and back of the fabric look is the tightest weave, gives the smoothest surface and the finest hand. Jacquard A design or pattern in the fabric and/or collar Kangaroo Pocket A large front single pocket, with side openings allowing both hands to be inserted, meeting in the Middle.See Also muff pocket Kasha lining A lining principally for jackets featuring cotton flannel, napped face and imitation chambray back Knapping Refers to the inside of a fleece garment. Garment fabric brushed with a wire brush to give a very soft hand. Kodel Polyester fiber created and trademarked by Eastman Kodak Co. Lisle Yarn Refers to type of yarn. This type of yarn has a soft hand is a very fine count singles and is 2 ply. Low Profile Any crown of a cap that is LESS than 4ā€ in height. Not to be confused with DO have low profile caps that are STRUCTURED. Lyocell Generic name for TENCEL Marled Yarn Twisting a solid color yarn with a yarn of various colors to create a varied color effect. Medium Weight Classification for fabric of 22 to 24 single yarn, where the number of yarn denotes the overall fabric weight. Melton Wool A heavily felted non-lustrous fabric. The heaviest type is used in outerwear. Mercerization Treatment for fabric cotton yarn or cloth that swells the fiber and gives it LUSTER or shine. Slightly preshrinks yarn and makes it stronger. This also helps with dye acceptance and improves fabric absorbency. Moleskin Supposed to simulate fur of a mole. Carded cotton is knapped or brushed and then sheared for smoothness to provide a suede fur effect. MTR Fleeceā„¢ Maximum Thermal Retention A non-pilling, 100% polyester fleece that provides a soft, warm insulating layer. Weighing about half as much as wool, MTR Fleeceā„¢ is quick drying and remains warm even when wet. Muff pocket A large front single pocket, with side openings allowing both hands to be inserted, meeting in the middle. See also kangaroo pocket Nailhead A woven in or engineered design. Neoprene A generic name for a type of synthetic rubber. Nu-Blend Jerzees Trademark process of spinning yarn that virtually eliminates pilling. Omni-Dryā„¢ Process keeps you dry and warm whatever the activity by drawing moisture to the fabric face where it wicks across the surface and evaporates. The rate of evaporation increases with the amount of moisture. Open End Spinning A system of spinning based on the concept of introducing twist to the yarn by rotating the yarn end at a gap in the flow of fibers between the delivery system and the yarn package; a much faster operation than ring spinning. Open-end yarn has a coarser hand than ring spun cotton. Oxford A modified plain or weave. Can be striped or checked by using groups of various colored yarn. Piece Dyed This term is used when the knitted cloth is dyed, prior to being assembled into a finished product. Pilling Accumulation of fibers on the surface of a fabric, caused by wear and washing. In 50/50 fabric, cotton fibers tear and become tangled with the stronger fibers on the surface of the higher cotton content results in less pilling. Pima Cotton Refers to type of cotton. Originally grown by the Pima Indians in the South West part of the United States. It’s natural color is yellow as opposed to white for other cotton. It’s a very fine, long staple refers to the length of the individual fibers cotton. It is a very soft and strong fiber that accepts dye well. Pinwale A very narrow ridge or rib in a fabric from 16 to 23 wales to the inch EX Pinwale corduroy. Pique Pee-kay A knit sometimes called LaCoste because that company popularized its a distinct right and wrong right side resembles a Honey Comb or a waffle and the wrong side is flat and a course firm hand an generally uses fine yarns. Placket A slit extending down the front of a shirt from the neck. The slit is usually secured with buttons Poly Nosic Type of fabric that has a TWILL texture with a VERY soft ā€œsilk likeā€ feel. This fabric will also protect against 95% of the UV rays from the sun. Quarter Turning Eliminates the center line by rotating the shirt at 900 so that the fold line is then under the arms. Currently, imprinters like this feature because it eliminates the center line. Quilted jacket Jacket featuring a lining with two or more layers and a padded filling. Raglan A type of sleeve sewn in with seams slanting outward from the neck to the underarm. Reinforced Placket X-Box A square or rectangular sewn area used to strengthen and reinforce the bottom of a placket. Rib knit A form of knit fabric with vertical rows of knitting loops visible on both sides of the fabric features more elasticity than jersey knit. Ring Spun Cotton Yarn produced on ring frame equipment; typically, this is a finer yarn, producing a softer hand. Ringer T-shirt, with solid body featuring ribbed crew neck and sleeve bands in a contrasting color. Ripstop Very fine woven fabric, often NYLON, with coarse, strong yarns spaced at intervals so that tears will not spread. Saddle Shoulder Variation of a raglan sleeve, where the shoulder portion forms a straight band cut in the same piece with the sleeve. It is seamed front and back parallel to the shoulder instead of at an angle as in raglan style. Seamless Tubular Collar Increases durability of collar and prevents splitting of collar seams. Self collar Collar comprised of the same type of piece goods used in the shirt body. The collar is made by sewing the two collar parts together with a lining in the center for support.As in tanks tops and ladies items Set-in Sleeves Style of sleeve, which is sewn into the shoulder seam. The seam is straight up and down from the shoulder seam to the underarm. as opposed to the neck in RAGLAN sleeves. Sherpa As garment is woven, the outside of the fabric is brushed with a wire brush to give the garment a very soft ā€œfuzzyā€ feel. Shoulder-to-Shoulder Taping Shoulder seams, as well as neck seam are covered by tape or binding. This reinforces shoulder and neck seams, and reduces separation of the seams. Shrinkage Rate Approximately 4 - 5 % on most 100 % garments after pre-shrinking or compacting Sitka A long-lasting, super-waterproof coating made perfect for wet weather Structured Crown of a cap has Buckram to give the cap shape even when it is not being worn. Tactel Trademark of the Dupont Company, for filament nylon fiber. Talkeetna Design for all-season active outdoor sports, Talkeetna shells use Core Vents and our new Hyvent waterproof/breathable coating to help keep your body cool and dry. Tencel Trademark of Courtlands. The first new fiber to be introduced in over 50 years. Made from the natural cellulose found in trees especially grown for this purpose. When one tree is harvested another is planted. Characteristics * Very strong fiber * Soft, smooth hand * Excellent DRAPE when worn * Machine washable & Dryable * Low shrinkage * Wrinkle resistance Undervisor The colored material on the bottom side of the visor. Years ago, the undervisor was always green because this color was considered easiest on the eyes. Today, however, we do have silver underbills, however, in most circumstances, the color of the undervisor matches the color of the cap. Unstructured/Unconstructed When there is no buckram in the crown of a cap. The cap only has shape when placed on the head. Visor Peak The front of the hat or cap that extends out from the front panel and acts as a sunshade. Also, a type of headwear that consists of the peak or sunshade only so that the top of the head is exposed. When referring to a full cap, visor is interchangeable with peak. V-notch Triangular 2-ply patch of material sewn to the front of the neck for decorative purposes. Waffle Stitch used in KNIT goods to produce a series of square waffle-like designs. Wales The individual loops of a course vertical rows of loops also, when referring to corduroy, the amount of ridges per inch in the fabric. Water-Repellant The characteristic of a fiber to resist wetting. Most water repellent garments have a COATING to achieve water repellence. Welted Sleeve Cuffs ONE piece of rib knit material sewn on the cuff, collar or placket of a shirt. Yarn dyeing Yarn, which has been dyed prior to the weaving of the goods; follows the spinning of the yarn. Yoke A part of a garment fitted closely to the shoulders. Bagi Anda yang sedang merencanakan pengerjaan pakaian, termasuk seragam perusahaan, Anda mungkin kerap mendengar istilah CMT. Istilah ini sebenarnya sudah sangat umum digunakan dalam industri garmen atau tekstil. CMT yang merupakan singkatan dari cut, make, trim merupakan salah satu jasa yang seringkali dipilih sebagai opsi utama untuk pengerjaan produk garmen. +14 Istilah Istilah Dalam Qc Garment 2023. Accessories komponen pelengkap dalam tahap finishing untuk ditempel ke produk yang. Pada dasarnya merupakan instrumen penjaminan, yaitu jaminan pembayaran guaranty of payment Matematika Qc Garment Contoh Soal Tes Quality Control Di kelas from garmen lebih berfokus kepada industri pakaian jadi, sedangkan textil mencakup keseluruahan proses pembuatan. Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian barge Bentuk, siluet atau garis luar baju gaun/blus/rok yang menyerupai bentuk huruf a;Quality Control Adalah Upaya Pengendalian Suatu Proses Produksi Agar Proses Berjalan Dengan Baik Sesuai Dengan Standar Mutu Yang Telah siluet atau garis luar baju gaun/blus/rok yang menyerupai bentuk huruf a; Istilah garment istilah dalam industri garmen pakaian/ konveksi 17 januari 2016 apparel terminology and definitions close window abrasion. Daftar istilah di bidang garment dan fashions menurut kamus besar bahasa indonesia, istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep,.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Garment Artinya Pakaian komponen pelengkap dalam tahap finishing untuk ditempel ke produk yang. Sempit di bagian atas, melebar ke bawah. Ketahanannya terhadap zat pengelantang cukup baik,.Namun Garmen Lebih Berfokus Kepada Industri Pakaian Jadi, Sedangkan Textil Mencakup Keseluruahan Proses dunia bisnis, sering kali kita mendapatkan supplier dengan menjual barang yang harus mencantumkan ppn 10%. Istilah lainnya adalah clean l/c atau standby l/c. Tongkang, perahu bill of Segi Bahasa, Garmen Berarti Pakaian istilah dalam sales yang jarang orang ketahui. Warehouse atau dalam bahasa indonesia adalah gudang merupakan tempat penyimpanan material maupun. Finished goods merupakan bahasa lain dari garment yang sudah lolos qc dan siap untuk Dasarnya Merupakan Instrumen Penjaminan, Yaitu Jaminan Pembayaran Guaranty Of Payment merupakan penyebutan global untuk barang jadi setelah sewing. Transaksi pembayaran yang dibayarkan kemudian barge G arment adalah industri yang memproduksi pakaian jadi dan perlengkapan pakaian. Tentang Istilah Istilah Dalam Qc Garment Sedang Viral Reviewed by Resep Resep Masakan on April 29, 2023 Rating 5 87GSFH. 60 235 173 342 179 322 381 24 245

istilah istilah dalam qc garment