1 Pulau Jawa dibagi menjadi 9 profector. 2) Para bupati dijadikan pegawai pemerintah Balanda. 3) Melaksanakan kerja rodi (seperti pembuatan jalan anyaer - panarukan) 4) Mendirikan badan - badan pengadilan. 5) Meperebaiki gaji para pegawai dan memberantas korupsi. Cornelis de Houtman lahir di Gouda, Holland Selatan, Belanda, 2 April 1565 – meninggal di Aceh, 11 September 1599 pada umur 34 tahun[1] adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Cornelis de Houtman bersama armadanya tiba pada 27 Juni 1596 di perairan Banten,[1] lalu kembali lagi pada 14 Agustus 1597 membawa 240 kantong lada, 45 ton pala, dan 30 bal bunga pala.[2] Keberhasilannya ini membuka jalan bagi ekspedisi-ekspedisi selanjutnya yang berujung pada praktik kolonialisme di Nusantara.

Membukajalur pelayaran ke Indonesia tanpa konflik dengan Portugis; Merintis didirikannya VOC; Kunci Jawabannya adalah: D. Merintis didirikannya VOC. Dilansir dari Ensiklopedia, Jasa Cornelis De Houtman bagi Belanda adalahjasa cornelis de houtman bagi belanda adalah Merintis didirikannya VOC. Penjelasan

Cornelis de Houtman. Sumber de Houtman merupakan sosok yang cukup berjasa dalam proses pembukaan jalan penjajahan VOC di Indonesia. Pria kelahiran 2 April 1565 ini datang ke Indonesia dalam dengan tujuan melakukan ekspedisi dagang Belanda ke Hindia Timur. Misi dagang yang dibawa oleh Cornelis menjadi cikal bakal VOC yang akhirnya menjajah bangsa dan Perjalanan Hidup Cornelis de Houtman di IndonesiaCornelis de Houtman. Sumber buku Semua untuk Hindia karya Iksaka Banu 2014, Cornelis de Houtman terkenal dengan sifat kejamnya. Ia selalu bersikap semena-mena kepada Kesultanan Banten hingga akhirnya diusir. Tidak hanya itu, ia juga terkenal dengan kekejamannya saat berada di Madura hingga akhir mati dalam perlawanan bersama Laksamana Malahayati dari de Houtman memang terkenal sebagai penjajah Belanda dengan reputasinya sebagai pedagang Hindia Belanda yang datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Sifat buruk Cornelis sudah terlihat sejak ia masih berada di Eropa. Hal ini terbukti pada saat ia dipenjara oleh bangsa Portugis pada awal tahun 1950-an akibat melakukan percobaan mencuri peta rahasia pelayaran Hindia tahun 1596, Cornelis tiba di Banten dan mulai menjalin hubungan dagang dengan pemimpin Jawa, Sumatera, dan Bali. Sejak itulah, Banten menjadi kepulauan rempah-rempah paling menggiurkan di dunia dan praktik kolonialisme Belanda di Indonesia di Bandar dagang milik Kesultanan Banten, Cornelis langsung terperangah saat melihat suasana pelabuhan yang sangat riuh dan sibuk. Sebenarnya awal kedatangan Corneli disambut baik dengan penduduk setempat. Bahkan ia hampir berhasil menunaikan misinya untuk membeli rempah-rempah yang dibutuhkan. Sayangnya kehadiran orang-orang Belanda yang belum lama berada di Banten justru malah bertingkah buruk sehingga penduduk setempat menjadi benci dengan orang-orang misi Cornelis di Banten tepaksa gagal. Meski begitu, ia termasuk orang Belanda pertama yang berhasil membuka dan menemukan jalur armada dan tiba di negeri yang kaya akan rempah-rempah ini. Jadi, dapat dikatakan bahwa Cornelis de Houtman merupakan perintis dan pembuka jalan kolonialisme Belanda di Nusantara. Anne
Belandasampai di Indonesia pada tahun 1596, kemudian makin banyak pedagang-pedagang Belanda yang ada Indonesia dengan memiliki armada kapal sendiri. Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia, (3) Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah. Cornelis de Houtman, W. Daendels, Janssens, Van den Bosh. Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5

– Dilansir dari wikipedia, Cornelis de Houtman lahir di Gouda, Holland Selatan, Belanda, 2 April 1565 dan meninggal di Aceh pada tanggal 11 September 1599 pada umur 34 tahun yang merupakan saudara dari Frederik de Houtman adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Saat itu Kerajaan Portugis mempunyai monopoli terhadap perdagangan tersebut dan perjalanan de Houtman adalah kemenangan simbolis bagi pihak Belanda meski perjalanan tersebut sebenarnya berlangsung kedatangan de Houtman, Kerajaan Portugis telah lebih dahulu memonopoli jalur-jalur perdagangan di Nusantara. Meski ekspedisi de Houtman banyak memakan korban jiwa di pihaknya dan bisa dikatakan gagal, namun ekspedisi de Houtman yang pertama ini merupakan kemenangan simbolis bagi pihak Belanda karena sejak saat itu kapal-kapal lainnya mulai berlayar untuk berdagang ke perjalanan Cornelis de Houtman Awal perjalanan Cornelis de Houtman di muali pada tahun 1592 dimana ia dikirim oleh para saudagar Amsterdam ke Lisboa/Lisbon, Portugal untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai keberadaan “Kepulauan Rempah-Rempah”. Pada saat de Houtman kembali ke Amsterdam, penjelajah Belanda lainnya, Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India. Setelah mendapatkan informasi, para saudagar tersebut menyimpulkan bahwa Banten merupakan tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada 1594, mereka mendirikan perseroan Compagnie van Verre yang berarti “Perusahaan jarak jauh”, dan pada 2 April 1595 berangkatlah ekspedisi perseroan ini di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Tercatat ada empat buah kapal yang ikut dalam ekspedisi mencari “Kepulauan Rempah-rempah” ini yaitu Amsterdam, Hollandia, Mauritius dan de Houtman sudah direcoki banyak masalah sejak awal. Penyakit sariawan merebak hanya beberapa minggu setelah pelayaran dimulai akibat kurangnya makanan. Pertengkaran di antara para kapten kapal dan para pedagang menyebabkan beberapa orang terbunuh atau dipenjara di atas kapal. Di Madagaskar, di mana sebuah perhentian sesaat direncanakan, masalah lebih lanjut menyebabkan kematian lagi, dan kapal-kapalnya bertahan di sana selama enam bulan. Teluk di Madagaskar tempat mereka berhenti kini dikenal sebagai “Kuburan Belanda”. Kematian Cornelis de Hotuman Tahun 1598, Cornelis de Houtman bersama saudaranya Frederick de Houtman diutus lagi ke tanah Nusantara di mana kali ini ekspedisinya merupakan ekspedisi dalam jumlah besar. Armada-armadanya telah dipersenjatai seperti kapal perang. Pada 1599, dua buah kapal pimpinan de Houtman yang bernama de Leeuw dan de Leeuwin berlabuh di ibukota Kerajaan Aceh. Pada awalnya kedua kapal ini mendapat sambutan baik dari pihak Aceh karena darinya diharapkan akan dapat dibangun kerjasama perdagangan yang saling menguntungkan. Dengan kedatangan Belanda tersebut berarti Aceh akan dapat menjual hasil-hasil bumi, khususnya lada kepada dalam perkembangannya, akibat adanya hasutan dari pihak Portugis yang telah lebih dahulu berdagang dengan Kerajaan Aceh, Sultan Aceh menjadi tidak senang dengan kehadiran Belanda dan memerintahkan untuk menyerang kapal-kapal mereka. Pemimpin penyerangan adalah Laksamana Keumala Hayati. Dalam penyerangan ini, Cornelis de Houtman dan beberapa anak buahnya tewas sementara Frederick de Houtman ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Frederick de Houtman mendekam dalam tahanan Kerajaan Aceh selama 2 tahun. Selama di penjara, ia menulis buku berupa kamus Melayu-Belanda yang merupakan kamus Melayu-Belanda pertama dan tertua di Nusantara.

Dikutipdari ensiklopedia Britannica, ia lahir pada tahun 1540 dan meninggal pada 1599 di Aceh. Ia merupakan sosok yang sering diperbincangkan dalam sejarah Indonesia. Dirinya bersama saudara laki-lakinya, Frederik de Houtman, adalah penjelajah Belanda yang pertama kali tiba di Hindia Timur, atau kini dikenal sebagai Indonesia.
- Pada 27 Juni 1596, rombongan bangsa Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Banten. Cornelis de Houtman pun menjadi orang Belanda yang pertama kali berhasil mendarat di Nusantara. Meski rombongan Cornelis de Houtman akhirnya diusir dari Banten, tetapi ekspedisinya memiliki arti penting bagi sejarah Belanda dan apa arti penting pendaratan Cornelis de Houtman dalam sejarah kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia? Baca juga Cornelis de Houtman Jalur Pelayaran dan Akhir Hidupnya Mewariskan jalur pelayaran bagi penjelajah Belanda Pada 2 April 1595, bangsa Belanda mengirim ekspedisi penjelajahan samudra ke dunia Timur untuk mencari kepulauan rempah-rempah. Saat itu, sebanyak empat kapal yang membawa 249 awak dan dilengkapi 64 meriam berangkat di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Pada 27 Juni 1596, ekspedisi Cornelis de Houtman berhasil tiba dengan selamat di Banten, pelabuhan lada terbesar di Jawa Barat saat itu. Kedatangan mereka di Banten awalnya disambut hangat oleh sultan dan masyarakatnya. Alasan Sultan Banten menyambut baik kedatangan bangsa Belanda pada 1596 adalah Belanda hanya berkonsentrasi pada masalah perdagangan. Namun, para awak kapal akhirnya menunjukkan tabiat buruk dan tidak menghormati masyarakat setempat. Itulah yang membuat Cornelis de Houtman dan seluruh awak kapalnya diusir dari Banten. Baca juga Alasan Sultan Banten Menyambut Baik Kedatangan Belanda Penolakan yang ditunjukkan oleh masyarakat Banten juga tidak lepas dari hasutan para pedagang Portugis, yang berusaha menghalangi Belanda berdagang di Nusantara. Portugis, yang lebih dulu datang, menghasut masyarakat setempat untuk mengusir Belanda. Setelah diusir dari Banten, Cornelis de Houtman membawa rombongannya menyusuri pantai utara Jawa dan sempat singgah di Bali. Pada 26 Februari 1957, Cornelis de Houtman kembali ke Belanda dengan rombongan yang tidak lagi utuh, bahkan hanya tersisa 87 orang karena berbagai sebab. Pelayaran Cornelis de Houtman sebenarnya tidak terlalu sukses. Ekspedisinya belum menemukan pusat rempah-rempah di timur Nusantara, meski telah berkorban banyak awak kapal. Namun, di sisi lain, Cornelis de Houtman berhasil membawa banyak rempah-rempah untuk menunjukkan keberhasilan itu, ekspedisi pertama yang dipimpin Cornelis de Houtman telah mewariskan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia bagi penjelajah Belanda berikutnya. Baca juga Mengapa Belanda Tidak Berhasil Menguasai Banten? Awal penjajahan bangsa Belanda di Indonesia Sejak pelayaran Cornelis de Houtman ke Nusantara, perusahaan-perusahaan ekspedisi Belanda saling bersaing untuk memperoleh bagian dari rempah-rempah Indonesia. Pada 1598, sebanyak 22 kapal milik lima perusahaan Belanda yang berbeda berlayar ke Nusantara. Ekspedisi kedua yang pertama tiba di Nusantara adalah rombongan yang dipimpin oleh Jacob van Neck. Kedatangan Belanda ke Indonesia untuk kedua kalinya berusaha memperbaiki kesalahan yang dilakukan ekspedisi Cornelis de Houtman. Rombongan Jacob van Neck bersikap lebih ramah dan menghargai masyarakat Banten. Selain itu, rombongan kedua ini memberi cendera mata berupa tempat minum dari emas murni kepada penguasa Banten. Berbekal kepandaian mereka dalam berdiplomasi, rombongan Jacob van Neck diterima dengan baik oleh masyarakat Banten. Baca juga James Lancaster, Pelaut Inggris Pertama yang Mendirikan Loji di Banten Hubungan baik tersebut semakin terlihat saat Banten mengizinkan Belanda mendirikan kator dagang atau loji setelah memberikan jaminan sejumlah uang. Tidak hanya itu, armada pimpinan Jacob van Neck juga menjadi yang pertama tiba di kepulauan rempah-rempah Maluku pada Maret 1599. Pada 1599-1600, mereka telah kembali ke Belanda dengan mengangkut banyak rempah-rempah dan keuntungan yang diperoleh mencapai 400 persen. Banyaknya keuntungan itu semakin memikat Belanda, yang kemudian membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie VOC pada 1602 yang menyatukan para pengusaha Belanda. Pada 1602, di Banten juga telah terdapat empat loji milik Belanda dan VOC berhasil mengganggu Portugis yang sebelumnya memonopoli perdagangan di Nusantara. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dalam waktu sekitar lima tahun sejak pendaratan Cornelis de Houtman di Banten, Belanda telah memulai penjajahan di Indonesia. Itulah mengapa, ekspedisi Cornelis de Houtman bisa dibilang gagal, tetapi juga dapat dianggap sebagai keberhasilan bagi Belanda. Referensi Fenetiruma, Melkisedek Bagas. 2018. Masa Kolonial. Singkawang Maraga Borneo Tarigas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jelaskan secara singkat perjalanan Cornelis de Ho DF. Dewi F. 13 Oktober 2021 11:56. Pertanyaan "Jelaskan secara singkat perjalanan Cornelis de Houtman mencari daerah rempah-rempah! "317. 1.

Beberapa tokoh Bangsa Eropa berhasil mencapai Indonesia/Nusantara pada masa-masa penjelajahan samudera. Empat tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia adalah Alfonso D’Albuquerque Protugis, Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano Spanyol, Francis Drake dan Thomas Cavendish Inggris, serta Cornelis de Houtman Belanda. Keempat tokoh Bangsa Eropa tesebut sampai di Nusantara dengan cara, tempat, dan waktu yang berbeda. Namun, salah satu tujuan utama tokoh-tokoh Bangsa Eropa ke Nusantara adalah sama yaitu mencari tampat penghasil rempah-rempah. Bagaimana perjalanan dari tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia? Di mana saja tempat awal masuk Nusantara/Indonesia dari Bangsa Eropa? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents 1 Alfonso D’Albuquerque [Bangsa Portugis] 2 Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano [Bangsa Spanyol] 3 Francis Drake dan Thomas Cavendish [Inggris] 4 Cornelis de Houtman [Belanda] Ringkasan Tokoh Bangsa Eropa yang Berhasil Mencapai Indonesia Baca Juga Zaman Penjelajahan Samudera 1 Alfonso D’Albuquerque [Bangsa Portugis] Protugis dikenal sebagai negara pelopor penjelajahan samudera. Pelayaean penjelajahan samudera yang dilakukan oleh Portugis dilakukan oleh Bartholomeus Diaz bersama rombongan. Namun, pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasill mencapai Nusantara. Tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia dari Bangsa Portugis adalah Alfonso D’Albuquerque. Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudera untuk pertama kali dan hanya sampai di Tanjung Harapan. Pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz membuka jalan bagi pelayaran-pelayaran berikutnya. Bangsa Portugis melanjutkan pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz di bawah pimpinan Vasco da Gama. Pelayaran Bangsa Portugis kali ini berhasil mencapai Kalikut, India. Awalnya, Portugis menetap lama di kawasan ini karena terdapat banyak rempah-rempah yang menjadi salah satu tujuan dilakukannya pelayaran. Selanjutnya, Bangsa Portugis kemudian menyadari bahwa ada tempat lain penghasil rempah-rempah sehingga melanjutkan pelayaran. Pelayaran oleh Bangsa Portugis kemudian dilanjutkan ke arah Timur di bawah pimpinan Alfonoso de Albuquerque. Dari pelayaran yang dilakukan ini, Bangsa Portugis berhasil mencapai Nusantara melalui Selat Malaka Sumatera yang berikutnya dilanjutkan ke berbagai wilayah Nusantara lainnya. 2 Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano [Bangsa Spanyol] Bangsa Eropa yang juga melakukan pelayaran penjelajahan samudera adalah Spanyol. Ekspedisi pertama yang dilakukan Spanyol dilakukan oleh Christopher Colombus namun hanya sampai di Haiti, Kepulauan Karibia. Sedangkan tokoh pelayaran dari Spanyol yang berhasil mencapai Nusantara adalah Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano. Awalnya, pelayaran kedua Bangsa Spanyol dilakukan oleh Ferdinan Maghellans sebagai pimpinan pelayaran dan turut serta Juan Sebastian de Elcano bersama kru lainnya. Jalur pelayaran yang ditempuh Spanyol ke arah barat melalui Samudera Atlantik seperti yang dilalui Christopher Colombus sebelumnya. Namun, romobongan tersebut berbelok ke arah barat daya ketika akan ke Kepulauan Karibia. Setelah melalui Samudera Pasifik, romobongan pelayaran Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano sampai di Filipina. Rombongan ini mendapat perlawanan dari suku setempat dan Ferdinan Maghellans meninggal di sini. Perjalanan rombongan ini selanjutnya dipimpin oleh Juan Sebastian de Elcano dan berhasil mencapai Maluku, Nusantara. Dengan kata lain, tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia dari Spanyol adalah Sebastian de Elcano. Rombongan peayaran ini kemudian kembali ke Spanyol melalui Tanjung Harapan. Dengan kata lain, pelayaran yang dilakukan oleh Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano telah mengelilingi dunia. Di mana rombongan ini berangkat menuju barat dan kembali dari arah timur. Baca Juga Teori Masuknya Agama Islam di Indonesia 3 Francis Drake dan Thomas Cavendish [Inggris] Awalnya, kebutuhan rempah-rempah Bangsa Inggris dipenuhi dari Lisabon/Lisboa, Portugis. Konflik antara Inggris dan Portugis mendorong Bangsa Inggris untuk melakukan penjelajahan samudera untuk menemukan kebutuhan akan rempah-rempah. Pelopor penjelajahan Samudera dari Inggris adalah Francis Drake dan Thomas Cavendish. Francis Drake dan Thomas Cavendish adalah tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia melalui Ternate Maluku menggunakan jalur Maghellans rute Barat. Kedua tokoh pelayaran tersebut tidak melakukan pelayaran bersama, namun melakukan pelayaran pada tahun yang berbeda. Francis Drake berhasil memborong rempah-rempah dari Ternate dan membawanya kembali ke Inggris melalui Selat Hindia. Pengalaman dari kedua tokoh tersebut membuat Ratu Elizabeth I berkeinginan untuk meningkatkan pelayaran internasional. Selanjutnya dikirimkanlah ekspedisi lain dan sesampainya di India mendirikan kongsi dagang dengan nama East Indian Company EIC. Inggrisberusaha meluaskan pengaruhnya ke Nusantara. Sayanganya, Inggris tidak dapat memberikan banyak pengaruh di Nusantara karena mendapat desakan dari Belanda. Sehingga Inggris menyingkir ke India/ Asia Selatan dan Asia Timur. 4 Cornelis de Houtman [Belanda] Tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia berikutnya adalah Cornelis de Houtman dari Belanda. Pelayaran yang dilakukan oleh Cornelis de Houtman bersama rombongan melalui jalur timur menyesuri pantai barat Afrika hingga ke Tanjung Harapan. Jalur pelayaran Belanda selanjutnya menuju Nusantara melalui Pelabuhan Banten. Romobongan pelayaran yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil membawa rempah-rempah yang cukup memberikan keuntungan. Langkah yang dilakukan Belanda berikutnya adalah menderikan perserikatan dagang yang namanya cukup dikenang sampai sekarang yaitu Verenigde Oost-Indische Compagnie VOC. Perserikatan dagang Belanda VOC cukup lama menguasai perdagangan di Nusantara sampai dinyatakan bubar pada 31 Desember 1799 karena beberapa faktor. Tabel ringkasan tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia beserta tempat awal masuk sesuai dengan data-data berikut. Demikianlah tadi ulasan tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat! Baca Juga 8 Bukti Bahwa Bentuk Bumi Bulat

rempahdi wilayah itu Cornelis de Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan. Rempah di wilayah itu cornelis de houtman berambisi. School SMAN 1 Malang; Course Title SEJARAH 0823200785; Uploaded By MateAntelope11995. Pages 265 This preview shows page 28 - 30 out of 265 pages.
- Cornelis de Houtman adalah seorang penjelajah yang lahir di Belanda pada 2 April 1565. Ia adalah penjelajah yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah untuk Belanda. Cornelis de Houtman pertama kali mendarat di kepulauan nusantara yaitu di daerah ini membawanya berlanjut ke ekspedisi-ekspedisi lain yang berujung pada praktik kolonialisme di Nusantara. Baca juga Indische Partij Pendiri, Latar Belakang, Program Kerja, dan Penolakan Awal Perjalanan Pada tahun 1592 silam, Cornelis de Houtman dikirim oleh para pedagang Amsterdam ke Lisboa guna menemukan sebanyak mungkin informasi tentang kepulauan Cornelis ke Amsterdam, bersamaan juga dengan Jan Huygen van Linschoten juga kembali dari India. Para pedagang ini memastikan bahwa Banten menjadi tempat yang paling tepat untuk membeli rempah-rempah. Pada 1594, mereka pun mendirikan compagnie van Verre Perusahaan jarak jauh dan pada 2 April 1595, empat buah kapal berangkat meninggalkan Amsterdam. Kapal tersebut adalah Amsterdam, Hollandia, Mauritius, dan Duyfken. Sejak awal, perjalanan mereka sudah terkendala dengan berbagai masalah, salah satunya penyakit sariawan yang merebak. ga1wMwJ. 29 141 23 113 412 393 253 174 350

pengganti cornelis de houtman dalam menguasai indonesia adalah