SystemPengolahan Air Limbah atau SPAL adalah salah satu system pengolahan limbah sederhana yang dapat dipakai dalam menangani limbah yang non kakus. Pada SPAL, dibutuhkan dua buah bak, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Pada bak pengumpul, di beri ruang yang berguna sebagai penangkap sampah, pasir dan minyak. 0% found this document useful 0 votes179 views9 pagesDescriptionSistem IPAL sederhana untuk rumah tanggaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes179 views9 pagesPengolahan Air Limbah Rumah Tangga SederhanaJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
1 Pengolahan air kotor 2. Pengolahan air bersih 3. Pengolahan air minum 4. Pengolahan Air Bersih Sederhana A. Pengolahan Air Kotor Air kotor adalah air buangan dari kamar mandi, WC, dapur dan tempat cuci yang berasal dari buangan rumah tangga, perkantoran hotel, restoran, rumah sakit dan lain sebagainya (buangan domestik), tetapi tidak
ArticlePDF AvailableAbstractDomestic wastewater from non toilets is referred to as grey wastewater, domestic wastewater from bathing, washing and from the kitchen. Incubator Bisnis INBIS Permata Bunda is a forum for the application of entrepreneurial skills apprenticeship for people with disabilities residing in Kampung Aren, Bontang City, East Kalimantan. Grey wastewater treatment at INBIS Permata Bunda with a grease trap, filtration, sedimentation, anaerobic biofilter, aerobic biofilter, sedimentation and control. The research objective was to determine the effectiveness of INBIS Domestic WWTP to reduce organic pollutant loads based on the quality standard parameters of domestic wastewater from the Minister of Environment and Forestry Regulation of 2016 those are the parameters of pH, BOD, COD, TSS, fatty oil, ammonia, and total coliform. The domestic wastewater treatment process for grey wastewater has a reduced effectiveness ranging from - and has met the quality standards for the parameters, pH, BOD, COD, ammonia, fatty oil, and total coliform, but for TSS parameters and total coliform needs operational evaluation. Grey waterwater from the INBIS domestic wastewater treatment plant has the potential to become an alternative water source for watering plants afforestation if the processing results are in accordance with quality standards. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1306 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Efektivitas Pengolahan Air Limbah Domestik Grey Water Dengan Proses Biofilter Anaerob dan Biofilter Aerob Studi Kasus IPAL INBIS Permata Bunda, Bontang Muhammad Busyairi1*, Nikita Adriyanti2, Abdul Kahar3, Dian Nurcahya4, Sariyadi5, Tathok D Hudayana6 1,3,5,6Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman Jalan Sambaliung Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 2,4Departemen Corporate Social Responsibility, PT. Pupuk Kaltim, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia *Koresponden email busyairi22 Diterima 16 September 2020 Disetujui 2 Oktober 2020 Abstract Domestic wastewater from non toilets is referred to as grey wastewater, domestic wastewater from bathing, washing and from the kitchen. Incubator Bisnis INBIS Permata Bunda is a forum for the application of entrepreneurial skills apprenticeship for people with disabilities residing in Kampung Aren, Bontang City, East Kalimantan. Grey wastewater treatment at INBIS Permata Bunda with a grease trap, filtration, sedimentation, anaerobic biofilter, aerobic biofilter, sedimentation and control. The research objective was to determine the effectiveness of INBIS Domestic WWTP to reduce organic pollutant loads based on the quality standard parameters of domestic wastewater from the Minister of Environment and Forestry Regulation of 2016 those are the parameters of pH, BOD, COD, TSS, fatty oil, ammonia, and total coliform. The domestic wastewater treatment process for grey wastewater has a reduced effectiveness ranging from - and has met the quality standards for the parameters, pH, BOD, COD, ammonia, fatty oil, and total coliform, but for TSS parameters and total coliform needs operational evaluation. Grey waterwater from the INBIS domestic wastewater treatment plant has the potential to become an alternative water source for watering plants afforestation if the processing results are in accordance with quality standards. Keywords biofilter anaerob, biofilter aerob, grey water, inkubator bisnis, Kampung Aren Abstrak Air limbah domestik non toilet/kakus disebut sebagai grey water, yang merupakan air limbah domestik berasal dari air mandi, air cuci dan air dari dapur. Inkubator Bisnis INBIS Permata Bunda merupakan wadah pengaplikasian keterampilan wirausaha bagi penyandang disabilitas yang berada di Kampung Aren Kota Bontang Kaltim. Pengolahan air limbah domestik grey water pada INBIS Permata Bunda dengan unit pengolahan pemisah lemak grease trap, filtrasi, sedimentasi, biofilter anaerob, biofilter aerob, sedimentasi akhir dan bak kontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas IPAL Domestik INBIS untuk mereduksi beban pencemar organik berdasarkan parameter baku mutu limbah domestik dari Peraturan Menteri Lingkungnan Hidup dan Kehutanan Tahun 2016 yaitu parameter pH, BOD, COD, TSS, Minyak Lemak, Amoniak dan Total Coliform. Proses pengolahan air limbah domestik untuk air limbah grey water memiliki efektivitas reduksi berkisar antara 56,73% - 97,65% dan telah memenuhi baku mutu untuk parameter, pH, BOD, COD, Amoniak, Minyak Lemak dan Total Coliform, namun untuk parameter TSS dan Total Coliform perlu evaluasi operasional. Air limbah domestik grey water dari hasil pengolahan IPAL Domestik INBIS berpotensi menjadi sumber air alternatif untuk penyiraman tanaman penghijauan jika hasil pengolahan telah sesuai dengan baku mutu. Kata Kunci biofilter anaerob, biofilter aerob, limbah domestik non toilet, inkubator bisnis, Kampung Aren 1. Pendahuluan Fasilitas tempat tinggal, penyediaan air bersih dan fasilitas air buangan/limbah domestik merupakan indikator status kesehatan lingkungan pemukiman masyarakat atau disebut sanitasi lingkungan [1]. Permasalahan umum kondisi sanitasi tersebut adalah 46,7% berasal dari fasilitas limbah Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1307 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 domestik rumah tangga dan berpotensi mencemari perairan umum [2]. Kebutuhan air yang berhubungan dengan aktivitas hidup sehari-hari manusia merupakan sumber air limbah domestik [3] tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Kontribusi air limbah domestik dari rumah tangga terhadap pencemaran air permukaan adalah 78,9%, untuk wilayah komersil/toko dan perkantoran 13,1%, dan kontribusi air limbah dari industri 8%, beban pencemar untuk polutan organik terbesar adalah 73,4% yang berasal dari rumah tangga [4]. Air limbah domestik non toilet/kakus disebut sebagai grey water, yang merupakan air limbah domestik berasal dari air mandi, air cuci dan air dari dapur [5]. Inkubator Bisnis INBIS Permata Bunda merupakan wadah pengaplikasian keterampilan wirausaha magang bagi penyandang disabilitas yang berada di Kampung Aren Kota Bontang Kaltim. Melalui program magang/pelatihan INBIS Permata Bunda diharapkan penyandang disabilitas yang merupakan lulusan dari Sekolah Luar Biasa di Kota Bontang dapat mandiri dalam dan ikut berperan untuk pemenuhan kebutuhan kerja. Aktivitas INBIS Permata Bunda merupakan lanjutan pendidikan siap kerja non formal bagi penyandang disabilitas pasca SLB. Kebutuhan air bersih untuk mendukung operasional INBIS Permata Bunda bersumber dari air PDAM, dengan kebutuhan rata-rata adalah 53,25 m3/perbulan. Air bersih yang telah menjadi air limbah tersebut berpotensi mencemari Sungai Api-Api yang berada disisi selatan dari INBIS Permata Bunda dan potensi pencemaran tersebut berasal dari limbah domestik grey water. Pengolahan limbah cair domestik atau grey water pada INBIS Permata Bunda telah dilengkapi IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan unit pengolahan pemisah lemak grease trap, filtrasi, sedimentasi, biofilter anaerob, biofilter aerob, sedimentasi akhir, dan bak kontrol, dengan kombinasi proses pengolahan air limbah secara fisik, biologi dan kimia. Hasil pengolahan air limbah domestik grey water merupakan sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan air untuk penyiraman/penghijauan tanaman, selain itu mengurangi volume dan beban pencemar air limbah yang mengalir ke sistem drainase kota atau badan air permukaan/sungai [6]. Fasilitas pengolahan air limbah domestik berupa IPAL pada lokasi INBIS Permata Bunda merupakan solusi untuk mengatasi pencegahan pencemaran air limbah domestik ke Sungai Api-Api dan sebagai upaya untuk pemanfaatan kembali air limbah reuse untuk keperluan penghijauan atau penyiraman tanaman pada lingkungan INBIS Permata Bunda dan Kampung Aren. Pengolahan air limbah dengan biofilter anaerob dan biofilter aerob atau kombinasi keduanya cukup efektif untuk mereduksi kadar organik limbah seperti BOD, COD, TSS, Amoniak, TDS dan Total Coliform dengan biaya operasional yang terjangkau [7]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas IPAL Domestik INBIS untuk mereduksi beban pencemar organik % removal berdasarkan parameter baku mutu limbah domestik dari PerMenLHK Tahun 2016 yaitu parameter pH, BOD, COD, TSS, Minyak Lemak, Amoniak, dan Total Coliform. 2. Metodologi Penelitian Tempat dan Metode Penelitian Lokasi penelitian berada di Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Domestik grey water Inkubator Bisnis INBIS Permata Bunda, Jalan A. Yani Gang Aren/ Kampung Aren, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang-Kaltim. Berdasarkan metode pengambilan contoh air limbah [8], maka lokasi pengambilan air limbah yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengolahan air limbah domestik grey water dari IPAL Domestik INBIS dilakukan pada inlet atau sebelum air limbah masuk ke bak filtrasi, untuk lokasi titik pengambilan sampel selanjutnya sebagai perbandingan dilakukan pada outlet atau bak terakhir dari rangkaian unit pengolahan air limbah. Lokasi pengambilan sampel air limbah dapat dilihat Gambar 1. Prosedur Sampel air limbah pada inlet dan outlet dari IPAL dengan masing-masing volume 5 liter, selanjutkan dianalisis pada Laboratorium Penguji PT Pupuk Kaltim untuk setiap parameter berdasarkan baku mutu air limbah domestik. Hasil analisis laboratorium tersebut akan dilakukan perhitungan efesiensi reduksi beban pencemar untuk masing-masing parameter dalam air limbah domestik hasil pengolahan. Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan baku mutu air limbah domestik yaitu PerMenLHK Tahun 2016. Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1308 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Gambar 1. Lokasi IPAL domestik Grey Water INBIS di Kampung Aren dan lokasi titik sampling inlet dan outlet/bak kontrol Sumber Data primer, 2020 Hasil analisis dan perbandingan baku mutu tersebut akan diketahui efektifitas IPAL Domestik INBIS, pendekatan efektifitas IPAL Domestik INBIS dengan menggunakan rumus efisiensi sebagai berikut [9] E = 𝐶𝑜−𝐶𝑖𝐶𝑜 x 100% Dimana E = Efisiensi % Co = Konsentrasi Inlet IPAL Ci = Konsentrasi Outlet IPAL 3. Hasil dan Pembahasan Analisis Kualitas Air Limbah Berdasarkan dari hasil analisis Laboratorium Penguji PT Pupuk Kaltim pada titik inlet dan outlet IPAL Domestik INBIS diperoleh hasil pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis kualitas air limbah Sumber Data primer, 2020 Ket *titik inlet tidak dilakukan analisis NH3 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa analisis parameter pH dari hasil pengolahan air limbah dari kondisi asam pH 5,71 menjadi netral pH 7,31 pada outlet IPAL dan telah sesuai dengan baku mutu. Paramater Amoniak NH3 pada outlet hasil pengolahan adalah 1,14 mg/L nilai baku mutu 10 mg/L atau telah sesuai dengan baku mutu titik inlet tidak dilakukan analisis NH3, kondisi amoniak pada grey water yang telah sesuai dengan baku mutu karena polutan organik pada bak biofilter aerob akan menjadi gas, amoniak teroksidasi menjadi nitrit dan nitrat. Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1309 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Sementara itu, total coliform pada inlet dan outlet hasil pengolahan IPAL adalah sebesar 2419,6 mg/L. Nilai tersebut cenderung sudah sesuai dengan nilai baku mutu yaitu 3000 mg/L. Karakteristik limbah domestik grey water berbeda dengan black water untuk kandungan total coliform, namun sebagai bahan evaluasi IPAL Domestik INBIS diharapkan dilengkapi dengan proses klorinasi menggunakan klorin sebagai disinfektan. Proses klorinasi bisa diletakkan untuk melengkapi bak kontrol pada akhir proses dimana proses klorinasi merupakan inaktivasi pathogen atau bakteri. Penggunaan klorin yang mudah larut dalam air dan efektivitas reduksi total coliform bisa mencapai 98%, penggunaan klorin sebagai disinfektan perlu memperhatikan residu klor yang dihasilkan [10]. Parameter BOD umumnya memiliki nilai yang lebih rendah dari COD, nilai BOD pada air limbah menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroba untuk mendegradasi/mengoksidasi atau bahan organik sebagai bahan pencemar. Sedangkan nilai COD yang lebih tinggi dari BOD karena beban pencemar senyawa kimia yang dapat dioksidasi secara kimia lebih besar dari pada oksidasi secara biologis [9]. Kualitas inlet parameter BOD dan COD pada Tabel 1 menunjukkan nilai yang melebihi baku mutu, nilai BOD dan COD yang tinggi atau melebihi baku mutu menunjukkan tingkat pencemaran kualitas air limbah [11]. Efektivitas proses pengolahan pada IPAL Domestik INBIS dengan dengan kombinasi biofilter anaerob dan biofilter aerob untuk parameter BOD dan COD pada inlet dan outlet dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Efektivitas proses pengolahan IPAL domestik grey water INBIS di Kampung Aren terhadap parameter BOD Sumber Data primer, 2020 Gambar 3. Efektivitas proses pengolahan IPAL domestik grey water INBIS di Kampung Aren terhadap parameter COD Sumber Data primer, 2020 Inlet OutletBOD 145 23,4020406080100120140160Nilai BOD mg/L Inlet OutletCOD 1495 62,902004006008001000120014001600Nilai COD mg/L Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1310 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Efektivitas proses pengolahan air limbah domestik grey water pada IPAL Domestik INBIS untuk parameter BOD adalah 83,86% dan untuk parameter COD adalah 96,79%. Efektivitas proses pengolahan berbanding lurus dengan pemenuhan baku mutu air limbah sesuai dengan PerMenLHK Tahun 2016. Nilai parameter BOD pada outlet IPAL adalah 23,4 mg/L dengan nilai baku mutu 30 mg/L, sedangkan untuk parameter COD nilai pada outlet IPAL adalah 62,9 mg/L dengan nilai baku mutu 100 mg/L. Parameter TSS merupakan parameter visual yang menyebabkan kekeruhan pada air limbah. Nilai TSS dengan konsentrasi tinggi mempengaruhi penetrasi sinar matahari pada perairan sehingga mengganggu proses fotosintesis [12], bahan organik pada air limbah yang menyebabkan kekeruhan terdiri dari senyawa selulosa, lemak, protein atau berupa mikroorganisme [13]. Parameter minyak lemak merupakan karakteristik organik pada air limbah domestik, tumpukan minyak pada unit pengolahan dapat menyebabkan sumbatan saluran. Minyak lemak umumnya berasal dari dapur pada setiap kegiatan rumah tinggal, minyak lemak merupakan bahan organik yang bersifat biodegradable sehingga keberadaannya pada perairan umum dapat membahayakan kehidupan mikroorganisme lain dalam air [14]. Efektivitas proses pengolahan pada IPAL Domestik INBIS dengan kombinasi proses filtrasi dan sedimentasi pada inlet dan outlet untuk parameter TSS dan minyak lemak dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Efektivitas proses pengolahan IPAL domestik grey water INBIS di Kampung Aren terhadap parameter TSS Sumber Data primer, 2020 Gambar 5. Efektivitas proses pengolahan IPAL domestik Grey Water INBIS di Kampung Aren terhadap parameter minyak lemak Sumber Data primer, 2020 Inlet OutletTSS 141 61020406080100120140160Nilai TSS mg/L Inlet OutletMinyak Lemak 26,6 0,625051015202530Minyak Lemak mg/L Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1311 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Efektivitas proses pengolahan air limbah domestik grey water pada IPAL Domestik INBIS untuk parameter TSS adalah 56,73% dan untuk parameter Minyak Lemak adalah 97,65%, efektivitas proses pengolahan berbanding lurus dengan pemenuhan baku mutu air limbah sesuai dengan PerMenLHK Tahun 2016, untuk parameter Minyak Lemak nilai pada outlet IPAL adalah 0,625 mg/L dengan nilai baku mutu 5 mg/L, sedangkan untuk parameter TSS nilai pada outlet IPAL adalah 61 mg/L dengan nilai baku mutu 30 mg/L, indikator parameter TSS hasil pengolahan masih belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Efektivitas dari nilai TSS yaitu 56,73% masih dapat ditingkatkan sehingga dapat memenuhi baku mutu dengan cara mengevaluasi ketebalan media filter pada filtrasi, waktu tinggal waktu pengendapan pada sedimentasi akhir dapat menjadi optimal. Analisis Pengolahan IPAL Proses pengolahan air limbah domestik pada IPAL Domestik INBIS Permata Bunda untuk air limbah grey water memiliki efektivitas reduksi berkisar antara 56,73%-97,65%. Efektivitas tertinggi ditunjukkan oleh parameter minyak lemak dan yang terendah adalah parameter TSS. Efektivitas untuk parameter minyak lemak didukung dari proses pemisahan minyak lemak menggunakan grease trap pada saluran pembawa limbah menuju inlet IPAL yang bekerja optimal. Optimalisasi grease trap telah terbukti mampu memisahkan minyak lemak pada air limbah dengan memanfaatkan massa jenis minyak lemak yang lebih ringan dari pada air minyak 0,8 m3/g, lemak 0,8-0,9 m3/g, dan air 1 m3/9 [14]. Efektivitas parameter TSS pada IPAL Domestik INBIS cenderung belum mencapai optimal atau belum memenuhi standar baku mutu. Namun demikian, dapat ditingkatkan dengan cara menambah ketebalan media filter serabut sapu ijuk, kerikil dan arang aktif pada bak filtrasi dan menambah waktu tinggal pada bak sedimentasi akhir. Penambahan media filter dan waktu tinggal pada bak sedimentasi berbanding lurus dengan penurunan nilai TSS [15]. Pengolahan air limbah domestik dengan reaktor biologis menggunakan proses biofilter anaerob media sarang tawon lalu dilanjutkan dengan proses biofilter aerob menggunakan blower aerasi memiliki nilai efektivitas untuk parameter BOD adalah 83,86% dan untuk parameter COD adalah 96,79%. Nilai efektivitas kedua parameter tersebut dalam menurunkan beban pencemaran menunjukkan persentase diatas 80%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengolahan pada outlet IPAL telah sesuai dengan baku mutu yang dipersyaratkan. Proses biologis pada bak biofilter anaerob memberikan kesempatan secara alami untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang melekat pada permukaan media biofilm, sehingga lapisan lendir atau biofilm tersebut menebal. Mikroorganisme tersebut nantinya membantu proses degradasi senyawa organik pada air limbah [16]. Setelah dari bak biofilter anaerob, air limbah akan mengalir menuju bak biofilter aerob untuk penguraian zat organik oleh mikroorganisme dengan bantuan oksigen. Suplai oksigen untuk mikroorganisme diperoleh dari aerator yang menghasilkan gelembung udara yang menyebabkan terjadinya proses flotasi zat organik yang selanjutkan akan diendapkan pada bak sedimentasi akhir [7]. 4. Kesimpulan Proses pengolahan air limbah domestik pada IPAL Domestik INBIS Permata Bunda untuk air limbah grey water memiliki efektivitas reduksi berkisar antara 56,73%-97,65% dan telah memenuhi baku mutu untuk parameter pH, BOD, COD, Amoniak, minyak lemak dan Total Coliform. Namun, untuk nilai parameter TSS dan Total Coliform cenderung masih memerlukan evaluasi operasional IPAL agar lebih optimal, sehingga memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Air limbah domestik grey water dari hasil pengolahan IPAL Domestik INBIS berpotensi menjadi sumber air alternatif untuk penyiraman tanaman penghijauan jika hasil pengolahan telah sesuai dengan baku mutu. 5. Ucapan Terima Kasih Author mengucapkan terima kasih kepada Departemen Corporate Social Responsibility CSR, PT. Pupuk Kaltim PKT, Bontang dan Inkubator Bisnis Permata Bunda, Bontang yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. 6. Referensi [1] Badan Standar Nasional, Metode Pengambilan Contoh Air Limbah, BSN, Jakarta, 2008. [2] M. Busyairi, Dewi, dan Widodo, “Efektivitas Kaporit pada Proses Klorinasi terhadap Penurunan Bakteri Coliform dari Limbah Cair Rumah Sakit X Samarinda,” Jurnal Manusia dan Lingkungan, PSLH UGM, 156-162, 2016. Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1312 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 [3] R. Christiana, Anggraini, dan H. Syahwanti, “Analisis Kualitas Air dan Status Mutu serta Beban Pencemar Sungai Mahap di Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat,” Jurnal Serambi Enggineering, 941-950, 2020. [4] E. Eriksson, K. Auffarth, M. Henze, and A. Ledin, Characteristics of Grey Wastewater, Denmark UrbanWater, 2002. [5] N. Hariyani dan S. Sarto, “Evaluasi Penggunaan Biofilter Anaerob-Aerob untuk Meningkatkan Kualitas Air Limbah Rumah Sakit,” BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 199-204, 2018. [6] Y. Kusumawardani, S. Subekti, dan Soehartono, “Potensi dan Pengaruh Batang Pisang sebagai Media Filter pada Pengolahan Air Limbah Pencucian Kendaraan bermotor,” Jurnal Presipitasi, 196-204, 2019. [7] Lolo & Pambudi, “Penurunan Parameter Pencemar Limbah Cair Industri Tekstil secara Koagulasi Flokulasi Studi Kasus IPAL Kampung Batik Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia,” Jurnal Serambi Engginering, 1090-1098, 2020. [8] D. Nababan, Juniati, Purba, Brahmana dan Silitonga, “Kemampuan Biofilter Anaerob berdasarkan Jenis Media dalam Pengolahan Air Limbah Domestik Tahun 2016,” Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdal I/BB Medan, 105-112, 2019. [9] Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Baku Mutu Air Limbah Domestik No. Tahun 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Jakarta, 2016. [10] S. Qomariyah & Kusumasari, “Perencanaan Bangunan Pengolahan Grey Water Rumah Tangga dengan Lahan Basah Buatan dan Proses Pengolahannya,” e-jurnal Matriks Teknik Sipil, UNS, 939-945, 2016. [11] Sidhi, M. Raharjo dan Yunita, “Hubungan Kualitas Sanitasi Lingkungan dan Bakteriologis Air Bersih terhadap Kejadian Diare pada Balita Wilayah Kerja Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 665-676, 2016. [12] A. Sumantri & Cordova, “Dampak Limbah Domestik Perumahan Skala Kecil terhadap Kualitas Air Ekosistem Penerimanya dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat,” Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 127-134, 2011. [13] Susanthi, Purwanto dan Suprihatin, “Evaluasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan IPAL Komunal di Kota Bogor,” Jurnal Teknologi Lingkungan, 229-238, 2018. [14] S. Yudo, S.& Said, N. I. 2018. Studi Kasus Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI Jakarta. Jurnal Teknologi Lingkungan, 13-22. [15] S. Yudo & Said “Masalah Pencemaran Air di Jakarta, Sumber dan Alternatif Penanggulangannya,” Jurnal Teknologi Lingkungan, 199-206, 2001. [16] T. Zaharah, Nurlina, dan Moelyani, R., “Reduksi Minyak, Lemak dan Bahan Organik Limbah Rumah Makan Menggunakan Grease Trap Termodifikasi Karbon Aktif,” Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 23-32, 2017. Zulfikar ZulfikarNasrullah Nasrullah Kartini KartiniWiwit AditamaBACKGROUND Domestic wastewater can cause health problems and pollute groundwater sources. Such pollution not only has a negative impact on health and the environment, but also on the cost in providing clean water. AIM The outcome of domestic wastewater treatment through a proper technique is expected to meet the clean water quality standard for sanitation purposes. MATERIALS AND METHODS The experiment was conducted to determine the effect of Hydraulic Retention Time HRT on the levels of Biochemical Oxygen Demand BOD and Total Suspended Solid TSS of domestic wastewater. The experiment was carried out with 6 variations of HRT, namely 1 hour, 2 hours, 4 hours, 6 hours and 8 hours with 4 repetitions. The media running process was carried out for 14 days until the reactor condition was in steady state. RESULTS The results showed that the removal values for COD, Oil and Fat, Ammonia and Total Coliform parameters were and respectively. Based on the variation of HRT of 1 hour, 2 hours, 4 hours, 6 hours and 8 hours on the BOD parameter, the removal values obtained were and respectively. Furthermore, for the TSS parameter, the values obtained were and respectively. CONCLUSION HRT was proven to have a significant effect on the levels of BOD and TSS of domestic wastewater with a p-value of Sungai Mahap is used by the people of Nanga Mahap Village, Nanga Mahap District, Sekadau Regency for daily needs such as cooking, transportation and even consumption as drinking water. Utilization is done by the community because this area has not been flooded with clean water facilities. The quality and status of the Mahap River water quality standard needs to be further examined to study the feasibility of water as an air source used by the community regarding the importance of increasing plantation activities upstream. This research uses descriptive method using quantitative. Air sampling was conducted using a sample survey method with proposed parameters namely BOD, COD, pH, DO, TSS and NH3. Water quality testing is based on Government Regulation No. 82 of 2001 and determines the status of water quality using the STORET method and the pollution index based on the Decree of the Minister of Environment of 2003. In this study, the river pollution load was also calculated. The results show that the composition of BOD, COD, and Fe has exceeded the specified quality standards. The water quality status of the Mahap River is classified as moderate to severe based on the STORET method and Pollution Index. The highest river pollution load occurs at point II, in the dry season at kg/day and in the rainy season at kg/day
DesainInstalasi Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dan Semi Komunal Gambaran Pengolahan Limbah Domestik RT Saat Ini Sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang banyak digunakan saat ini. BAK PEMISAH LEMAK SEDERHANA • Spesifikasi Alat : • Waktu Tinggal : 30 - 60 menit • Untuk IPAL kapasitas 6 m3 atau setara 25 orang atau

The household laundry wastewater contains detergents that can cause water pollution. The habit of many household to directly throw the laundry wastewater into water body, will have an impact on environmental damage in the future. Some previous researchers have made observations on filtration system to treat laundry wastewater. The development of current filtration technology, has recommended the double filtration system for drinking water and wastewater treatment. This research is an experiment to design double filtration system for household laundry wastewater treatment. The research were designed the multiple filtration system for the household laundry wastewater treatment, with parameters observations such as color,smell , TSS and pH. The result of this experiment shown that the water produced by the system becoming harmless and colorless. The Observations on TSS parameter values shown a decrease of from 150 ppm to 110 ppm, while the pH value are increased from to 5....

1 PENGELOLAAN AIR LIMBAH Air limbah merupakan air bekas yang berasal dari kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat mengotori sumber air seperti sumur, kali ataupun sungai serta lingkungan secara keseluruhan. Banyak dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SPAL yang memenuhi syarat kesehatan. Hal yang pertama dirasakan adalah mengganggu
Bumi adalah salah satu planet di dalam tata surya Baca Planet di Tata Surya dan Penjelasannya. Bumi memiliki relief permukaan yang tidak rata Baca Relief Permukaan Bumi Daratan dan Lautan. Hal ini menyebabkan bumi memiliki tonjolan maupun cekungan pada permukaanya. Setiap tonjolan maupun cekungan di bumi, memiliki berbagai macam ekosistem yang berbeda- beda. Perbedaan ekosistem tersebut dilihat berdasarkan lokasi, ketinggan, serta tempat fisik dari ekosistem di bumi terbagi menjadi dua ekosistem besar. Yaitu ekosistem daratan dan ekosistem air Baca Jenis-jenis Ekosistem Darat dan Air. Ekosistem daratan adalah ekosistem yang tempat fisiknya berada di daratan. Ekosistem daratan terdiri dari hutan hujan, sabana, ekosistem padang rumput, ekosistem gurun, hutan gugur, bioma taiga, dan bioma tundra. Sedangkan ekosistem air terbagi menjadi dua, dilihat dari jenis airnya. Yaitu ekosistem air tawar, dan ekosistem laut. Ekosistem air tawar antara lain ekosistem sungai, ekosistem danau, dan rawa- rawa. Sedangkan ekosistem laut antara lain ekosistem pantai, terumbu karang, dan ekosistem laut ekosistem di bumi berfungsi untuk menjaga keseimbangan bumi, sehingga bumi tidk mengalami kerusakan. Ekosistem yang rusak, maka keseimbangan ekosistem menjadi rusak. Oleh kerena itu, menjaga ekosistem lingkungan sangat Menjaga Keseimbangan LingkunganBumi sampai saat ini adalah satu- satunya planet yang bisa ditinggali oleh manusia dan mkhluk hidup lainnya. Tanpa bumi, maka manusia akan mengalami kepunahan. Manjaga keseimbangan lingkungan, hanya bisa dilakukan oleh manusia. Karena manusia memiliki keuatan untuk merusak kesimbangan lingkungan. Pada dasarnya, lingkungan memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri. Akan tetapi, saat lingkungan terus menerus dirusak, maka alam tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Kepentingan menjaga keseimbangan alam sekitar oleh manusia antara lainBumi adalah satunya- satunya planet bagi manusia untuk tinggalAir adalah sumber kehidupan. Jika tidak ada lagi air bersih di bumi, maka manusia akan mengalami adalah udara yang hanya bisa diterima oleh manusia. Jika oksigen di bumi menipis dikarenakan oleh polusi udara, maka manusia akan punah, serta bumi tidak akan memiliki temperature yang sangat hewan dalam sebuah ekosistem sebagai jeseibangan hewan dalam rantai makanan. Jika sebuah hewan hilang dalam ekosistem, maka rantai makanan menjadi tidak 4 poin di atas, masih banyak kepentingan bagi manusia dalam menjaga kesei,bangan lingkungan. Manusia memiliki oerana besar dalam merusak lingkungan atau alam sekitar. Hal ini terjadi akibat dari ulah manusia yang membuang limbah secara semena- mena. Limbah yang terbuang akan menyababhan air dan tanah menjadi tercemar. Pencemaran ini menyebabkan berkurangnya pasokan air bersih dan kesuburan tanah. Tanah dan air adalah salah satu sumber daya yang sangay di butuhkan oleh manusia. Banyak sekali sumber- sumber pecemaran air yang dilakukan oleh manusia Baca Sumber-sumber Pencemaran Air dan Tanah. Salah satunya melalui sector rumah tangga. Akan tetapi, jika limbah rumah tangga di oleh dengan baik, maka akan mengurangi pencemaran itu buangan melalui limbah rumah tangga yang dibuang sembarang, dapat menyebabkan air di sekitar rumah dan tanah menjadi tercemar. Limbah cair rumah tangga di bagi menjadi 3 yaitu, grey water yaitu limbah cair yang bukan berasal dari kotoran manusia, black water yaitu limbah yang berasal dari kotoran manusia, dan clear water yaitu limbah hasil tetesan AC dan kulkas. Setiap limbah memerlukan cara pengolahan yang berbeda- beda. Karena sifat dari limbah tersebut berbeda- beda. Berikut adalah beberapa pengolahan limbah rumah tangga A. Grey WaterGrey water adalah cairan limbah rumah tangga yang berasal dari hasil cuci- mencuci dan hasil memasak. Limbah ini harus diberlakkan berbeda dengan limbah yang berasal dari kotoran manusia. Sehingga limbah greywater tidak boleh di buang di septitank. Kandungan sabun yang ada di limbah ini, mampu membunuh mikroorganisme atau bakteri yang bertugas mengurai limbah karena itu, terkadang limbah grey water ini dibiarkan dialirkan secara sembarang ke selokan- selokan, yang pada akhirnya bermuara ke sungai. Hal ini menyebabkan air sungai menjadi tercemar. Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mencegah semakin banyak air kotor jatuh ke sungai adalah dengan menanam tanaman yang bisa menyarap zat pencemar pada selokan. Tanaman tersebut adalah bunga ungu, lidi air, futoy ruas, bunga coklat, malati air dan lidi air. Walau kesemua tanaman ini mampu menyerap zat pencemar di dalam air, zat yang mampu diserap sangat sedikit, sehingga di anggap kurang efisien. Oleh karena ini mengudakan system pengolahan limbah yang lebih canggih sangat Pengolahan Air Limbah atau SPAL adalah salah satu system pengolahan limbah sederhana yang dapat dipakai dalam menangani limbah yang non kakus. Pada SPAL, dibutuhkan dua buah bak, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Pada bak pengumpul, di beri ruang yang berguna sebagai penangkap sampah, pasir dan minyak. Pada ruangan tersebut, disekat dengan menggunakan kasa setebal satu centimeter. Kasa tersebut bertugas menyaring air limbah yang masuk, sehingga hanya air limbah saja yang masuk ke dalam tangki resapan. Pad atangki resapan, terdapat arang dan batu koral yang bertugas menyaring zat pencemar. Cara kerja dari SPAL adalahAir yang kotr akan masuk pada bak pasir dan sampah akan tertinggal di dalam sampah dan terperangkap di dasar bak pengumpul dan yang bebas dari munyak, sampah, dan pasir akan turun ke dalam tangki tangki resapan, air akan tersaring oleh batu koral dan yang keluar akan menjadi air yang lebih adalah salah satu pengelolaam limbah yang murah dan mudah dilakukan di lakukan. Bahkan di Selandia Baru, air yang keluar dari SPAL masih di sterilkan lagi, sehingga dapat dipakai kembali untuk mencuci dan Black WaterBlack water adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia. Limbah ini dibuang ke dalam septi tank yang didalamnya telah terdapat mikroorganisme. Kegunaan mikroorganisme ini dipakai untuk mengurangi lumpur tinja yang bertumpuk. Akan tetapi pembuatan septi tank yang salah dapat menyebabkan mikroorganisme tidak mau tumbuh di dalamnya. Septi tank yang baik dapat menggunakan teknologi ini memakai media techcell, yaitu sebuah media yang memiliki kemampuan untuk mempercepat perkembangan biakan mikroorganisme dan mempercepat sedimen lumpur. Biority dapat ditanam di dalam tanah, atau berada dipermukaan tanah. Karena biority memiliki ukuran yang kecil, sehingga tidak memakan banyak tempat. Keunggulan dari teknologi biority antara lain ramah lingkungan, proses pemasangan yang cepat, karena ukurannya yang kecil maka biority ini tidak memakan banyak ruang, material yang dipakai tahan korosi sehingga dapat berumur panjang, air buang dari biority adalah air yang bersih, sehingga dapat langsung di buang Clear WaterClear water adalah cairan yang keluar dari tetesan AC dan kulkas. Pada dasarnya air limbah ini adalah air bersih yang dapat dipakai untuk mencuci. Hanya saja, tempat penampungan tetesan air AC terkadang tidak dijaga kebersihannya, sehingga mengundang lumut dan bau yang tidak menjaga tempat penampungan AC dan kulkas tetap bersih, maka air tetesan ini dapat dipakai kembali. selain itu, air dari tetesan AC dapat dipakai sebagai air raditaor. karena sifat air yang dikeluarkan oleh AC dingin, maka air tersebut mampu mendinginkan mesin pemakaian air tetesan AC pada radiator, jika radiator baru pertama kali memakai air tetesan AC, maka radiator harus terlebih dahulu di kuras memakai air tetesan AC. Saat sudah bersih, baru dapat dipakai sebagai air radiator. Akan tetapi air tetesan air AC atau air tetesan kulkas, sebaiknya tidak dipakai untuk memasak. Walau air yang di keluarkan oleh AC dan kulkas adalah air yang bersih, karena berasal dari pembuangan AC dan kulkas, air ini belum dapat dipastikan kelayakannya untuk di konsumsi, meskipun telah melewati proses pemasakan. Oleh karena itu, air ini hanya dapat dipakai untuk mencuci dan mengisi air JugaSistem Pengolahan Limbah Cair IndustriDampak Polusi Air Terhadap Kegiatan Rumah Tangga Sehari- hari
MenurutNuraida (1985), untuk tiap 1 kg bahan baku kedelai dibutuhkan rata-rata 45 liter air dan akan dihasilkan limbah cair berupa whey tahu rata-rata 43,5 liter. Whey mengandung bahan-bahan organik berupa protein 40% - 60%, karbohidrat 25% - 50%, dan lemak 10% dan dapat segera terurai dalam lingkungan berair menjadi senyawa-senyawa organik
Sebagai negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia, Indonesia belum menyikapi persoalan limbah rumah tangga secara serius. Apalagi di kota-kota di pulau Jawa yang berpenduduk amat padat, persoalan limbah – karena polusi yang ditimbulkannya – membuat risiko pencemaran kian tinggi. Kajian saya yang berbasis telaah pustaka menemukan bahwa pengelolaan air limbah di Indonesia masih sangat sedikit. Padahal, pengelolaan limbah cair rumah tangga yang benar amat dibutuhkan untuk mencegah risiko pencemaran yang juga berdampak pada kualitas hidup penduduk di tanah air. Dua limbah yang terabaikan Air limbah rumah tangga atau domestik terbagi menjadi dua kategori yaitu air hitam black water dan air kelabu grey water. Air hitam adalah air buangan dari toilet tinja dan urine yang mengandung kandungan organik, nitrogen, dan fosfor yang tinggi. Sementara, air kelabu berasal dari selain toilet, di antaranya dari dapur, kamar mandi, dan pencucian baju. Di Indonesia, limbah air hitam umumnya telah terpisah dari air kelabu. Timbulan air hitam diperkirakan sekitar 8 juta m3 per hari. Mayoritas di antaranya 79% diolah dalam tangki septik. Instalasi tangki septik tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas dan hanya membutuhkan sistem perpipaan sederhana. Oleh karena itu, biaya pemasangan tangki septik relatif lebih rendah dibandingkan sistem pengolahan lainnya. Meski lebih murah dan mudah, sistem tangki septik masih belum dilengkapi sarana pemantauan terhadap spesifikasi infrastruktur, operasi, dan pemeliharaan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memperkirakan 83% tangki septik di Indonesia mengalami kebocoran dan tidak memenuhi standar seperti kedalaman dan jarak dengan sumber air tanah. Dua hal tersebut dapat mengakibatkan pencemaran mikroba dan zat organik yang terkandung dalam air hitam ke air tanah. Hal ini tentu membahayakan apabila air tanah tercemar tersebut dimanfaatkan untuk sumber air minum. Penyedotan teratur, salah satu titik kritis pemeliharaan tangki septik, juga sering diabaikan sehingga melampaui kapasitas. Akibatnya, proses penguraian tinja dalam tangki septik tidak berjalan optimal karena prosesnya yang terlalu singkat dan ketidakseimbangan komposisi mikroba di dalam tangki. Air hitam yang belum sepenuhnya terolah lalu memasuki saluran drainase kota hingga mencapai air permukaan, menyebabkan pencemaran zat organik dan eutrofikasi pertumbuhan flora perairan yang tidak terkendali sehingga menyebabkan pendangkalan dan berkurangnya oksigen terlarut. Konsumsi air bersih dan timbulan air limbah domestik di Indonesia Gambar diadaptasi dari publikasi di Environmental Science and Pollution Research, Springer Nature Sementara itu, volume limbah air kelabu yang diolah lebih mengenaskan tak sampai sepertiga dari total 22 juta m3 limbah yang dihasilkan. Akibatnya, ada sekitar 16 juta m3 air kelabu yang terlepas ke badan air setiap hari. Air sebanyak itu bisa membuat penuh sekitar kolam renang olimpiade. Pengolahan limbah air kelabu sering diabaikan karena dianggap memiliki kandungan pencemar makro yang lebih rendah. Meskipun demikian, air kelabu mengandung komponen mikropolutan pencemar mikro, yaitu material pencemar yang dapat mempengaruhi ekosistem perairan dalam konsentrasi kecil. Adapun mikropolutan ini berasal dari detergen, desinfektan, produk-produk perawatan tubuh, dan obat-obatan. Penelitian oleh tim yang dipimpin Larissa Dsikowitzky dari Aachen University, Jerman, menemukan keberadaan DEET antiserangga, chloroxylenol dan methyltriclosan antiseptik, dan beberapa jenis obat-obatan dan senyawa aromatik di air sungai dan Teluk Jakarta. Ini mengindikasikan senyawa-senyawa tersebut sulit terurai secara alami dan dapat bertahan di badan air. Beberapa mikropolutan juga dapat mempengaruhi organisme perairan baik secara langsung maupun melalui bioakumulasi, antara lain dalam bentuk toksisitas akut, perubahan hormon kelamin, menghambat pertumbuhan, dan pertumbuhan sel tidak terkendali atau karsinogenik. Saat ini, belum ada kewajiban bagi rumah tangga untuk mengolah air kelabu yang dihasilkannya. Sebab, pengolahan limbah ini membutuhkan lahan, teknologi, dan biaya yang tidak dimiliki rumah tangga pada umumnya. Warga pun tidak merasakan langsung dampak pencemaran limbah ini karena kebanyakan air kelabu mengalir ke saluran drainase kota. Memanen’ air limbah domestik Selain pengolahan setempat, limbah air kelabu maupun air hitam dapat diolah pada skala perkotaan secara terpusat. Sistem ini mensyaratkan pengaliran air limbah dari rumah-rumah ke lokasi instalasi pengolahan air limbah IPAL. Sayangnya, saat ini, hanya 12 dari 514 kota di Indonesia yang memiliki sistem tersebut. Cakupannya pun hanya sekitar 0,1-39% dari total volume air limbah domestik, kecuali Denpasar yang memiliki cakupan 90%. Secara keseluruhan, hanya 1% rumah tangga di seluruh Indonesia yang dilayani IPAL terpusat. Untuk menjembatani sistem pengolahan setempat dan terpusat, limbah dapat diolah dengan sistem terdesentralisasi Decentralized Wastewater Treatment Systems, DEWATS. Sejak tahun 2003, pemerintah memulai sistem ini melalui program berbasis warga SANIMAS Sanitasi oleh Masyarakat. Program ini mencakup lebih dari 15000 unit di 26 provinsi. Setiap unit rata-rata melayani 20-50 rumah tangga. Secara teknis, sistem ini dapat menggunakan teknologi pengolahan yang sama ataupun berbeda dari IPAL terpusat. Bedanya, air limbah domestik dialirkan dari rumah tangga ke IPAL dalam jarak yang relatif dekat. Perbedaan ini menyederhanakan sistem perpipaan maupun peralatan yang dibutuhkan misalnya pompa lebih sederhana dibandingkan IPAL terpusat. Meski demikian, karena sistem ini biasanya dikelola oleh masyarakat, penerapan maupun keberlanjutan aktivitasnya belum seragam. Pemerintah – terutama pemerintah kota – bisa mempertimbangkan pemberian subsidi untuk pembangunan infrastruktur pengolahan air limbah domestik di skala rumah tangga maupun komunal. Subsidi dapat diberikan pada tahap konstruksi lahan, konstruksi, peralatan maupun tahap operasi seperti untuk menggaji operator. Hal ini harus dilakukan bekerja sama dengan warga atau organisasi masyarakat untuk menjamin keberlanjutan sistem. Subsidi diperlukan agar air limbah bisa dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Pada sistem terdesentralisasi, misalnya, air limbah terolah dapat dimanfaatkan untuk pertanian. Sementara, dalam sistem terpusat, perusahaan air minum daerah dapat menjadi pengelola IPAL. Pengolahan ini diperlukan untuk menjaga ketersediaan sumber air baku. Aktivitas daur ulang potensial dikembangkan karena angka penggunaan air di Indonesia tidak sedikit. Konsumsi air bersih rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia berkisar 89-244 rata-rata 169 liter per orang per hari. Sedangkan di daerah pedesaan berkisar 34-194 rata-rata 82 liter per orang per hari. Agar panen’ air limbah domestik layak secara teknis dan ekonomi, upaya daur ulang air limbah harus diperhitungkan sejak dalam perencanaan. Perlu adanya perubahan perspektif untuk melihat pengelolaan sumber daya air secara keseluruhan. Informasimenarik dari Simak 11+ Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Pdf, Paling Seru! adalah makalah limbah rumah tangga pdf, jurnal limbah rumah tangga pdf, pengolahan limbah rumah tangga, pengolahan limbah cair rumah tangga pdf, limbah pdf, jurnal limbah rumah makan, cara membuat resapan air limbah rumah tangga, sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana, Indonesia merupakan negara dengan sistem sanitasi pengelolaan air limbah domestic terburuk ketiga di Asia Tenggara setelah Laos dan Myanmar ANTARA News, 2006 . Menurut data Status Lingkungan Hidup Indonesia tahun 2002, tidak kurang dari m3 / hari limbah rumah tangga dibuang langsung ke sungai dan tanah, tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. 61,5 % dari jumlah tersebut terdapat di Pulau Jawa. Pembuangan akhir limbah tinja umumnya dibuang menggunakan beberapa cara antara lain dengan menggunakan septic tank, dibuang langsung ke sungai atau danau, dibuang ke tanah , dan ada juga yang dibuang ke kolam atau pantai. Di beberapa daerah pedesaan di Indonesia, masih banyak dijumpai masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan dengan sanitasi yang sangat minim. Masih sering dijumpai sebagian masyarakat yang membuang hajatnya di sungai karena tidak mempunyai saluran pembuangan khusus untuk pembuangan air limbah rumah tangga maupun air buangan dari kamar mandi. Bahkan terkadang masih dijumpai masyarakat yang membuang hajatnya di pekarangan rumahnya masing-masing. Hal ini terjadi selain disebabkan karena factor ekonomi, faktor kebiasaan yang sulit dirubah dan kualitas pendidikan yang relative rendah dari masyarakat pun memang sangat berpengaruh besar terhadap pola hidup masyarakat. Berdasarkan perkiraan WHO/ UNICEF, sekitar 60 persen penduduk di kawasan pedesaan di Indonesia kekurangan akses terhadap sarana sanitasi yang pantas. Kegiatan mandi dan mencuci pakaian di sungai serta buang air besar di tempat terbuka membuat orang mudah terpapar penyakit, mengontaminasi air tanah dan permukaan, dan menurunkan kualitas tanah dan tempat tinggal. Perempuan dan anak-anak berada dalam risiko. 1. PENGERTIAN SANITASI Sanitasi adalah bagian dari system pembuangan air limbah, yang khususnya menyangkut pembuangan air kotor dari rumah tangga, dapat juga dari sisa-sisa proses industry, pertanian, peternakan dan rumah sakit sector kesehatan. Sanitasi juga merupakan suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam rumah yang dapat menjamin agar rumah selalu bersih dan sehat. Tentunya tang ditunjang penyediaan air bersih yang cukup, dan pembuangan air kotoran yang lancar. 2. AIR LIMBAH Air Limbah adalah air buangan yang dihasilkan dari suatu proses pruduksi industri maupun domestik rumah tangga, yang terkadang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Dalam konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negative terhadap lingkungan tertutama kesehatan manusia sehingga dilakukan penanganan terhadap limbah. Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak memenuhi syarat kesehatan lagi dan harus dibuang agar tidak menimbulkan wabah penyakit Beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian dan kegiatan yang berhubungan dengan limbah cair menurut PP 82 tahun 2001 yaitu 1. Air adalah semua air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, kecuali air laut dan fosil. 2. Sumber air adalah wadah air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, seperti, mata air, sungai, rawa, danau, waduk, dan muara. 3. Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin kualitas tetap dalam kondisi alamiahnya. 4. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air. 5. Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. 6. Limbah cair adalah sisa dari sutu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. 7. Baku mutu limbah cair adalah, ukuran batas atau kadar unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas kedalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan. 3. ALAT PEMBUANGAN AIR KOTOR Alat pembuangan air kotor dapat berupa - Kamar mandi, washtafel, keran cuci - WC - Dapur Air dari kamar mandi tidak boleh dibuang bersama sama dengan air dari WC maupun dari dapur. Sehingga harus dibuatkan seluran masing-masing. Diameter pipa pembuangan dari kamar mandi adalah 3” 7,5 cm, pipa pembuangan dari WC adalah 4”10 cm, dan dari dapur boleh dipakai diameter 2”5cm. pipa pembuangan dapat diletakkan pada suatu “shaft”, yaitu lobang menerus yang disediakan untuk tempat pipa air bersih dan pipa air kotor pada bangunan bertingkat untuk memudahkan pengontrolan. Atau dapat dipasang pada kolom-kolom beton dari atas sampai bawah. Setelah sampai bawah, semua pipa air kotor harus merupakan saluran tertutup di dalam tanah agar tidak menimbulkan wabah penyakit dan bau tak sedap. Dibawah lantai, semua pipa sanitasi diberi lobang control, yang sewaktu-waktu dapat dibuka bila terjadi kemacetan. 4. JENIS-JENIS UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH a. SEPTICTANK Sistem septic tank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah 1. jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m. 2. untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septic tank dibuat miring kearah ruang lumpur. 3. septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih. 4. waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam. 5. besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4 tahun. 6. pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh cm dari pipa air keluar. 7. septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatikan hal berikut 1. Kemiringan Pipa Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm. 2. Pemilihan Pipa yang tepat Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat mampat. 3. Sesuaikan Kapasitas Septic tank Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran 1x1x2m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan. 4. Bak Harus Kuat dan Kedap Air Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya. PROSES AIR LIMBAH DARI WC SAMPAI KEMBALI KE DALAM TANAH Limbah dari WC melalui saluran, masuk ke septictank untuk diendapkan dan di saring, kemudian dialirkan ke Drain Field sehingga dapat masuk ke dalam air tanah. b. SUMUR RESAPAN Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah. Konstruksi Sumur Resapan Air SRA merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan 1. Pembuatan konstruksi SRA tidak memerlukan biaya besar. 2. Tidak memerlukan biaya yang besar. 3. Bentuk konstruksi SRA sederhana Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain 1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi. 2. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air 3. mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. Sumber Data 6KGyC8c. 454 489 114 464 298 483 82 439 406

sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana